KlikFakta.com, KUDUS – Sebanyak 1.712 siswi Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dari Kudus, Pati, Rembang hingga Jepara datang mengikuti turnamen “MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 1 2024 dengan persiapan dan teknik yang semakin matang.
Mereka tergabung di 151 tim yang terbagi dalam dua kelompok usia yakni U 10 (41 tim) dan U 12 (110 tim). Mereka bertanding bersama di Supersoccer Arena, Rendeng, Kabupaten Kudus mulai dari 26 Februari hingga 3 Maret 2024.
Timo Scheunemann, selaku Head Coach MilkLife Soccer Challenge, yang hadir memantau jalannya turnamen mengaku kagum dengan peningkatan kemampuan para peserta, baik secara individu maupun permainan sebagai sebuah tim sepak bola. Menurutnya, saat ini semakin banyak siswi yang memahami teknik bermain sepak bola.
“Tim yang bertanding di MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 1 2024 ini tidak sedikit yang juga ambil bagian dalam MilkLife Soccer Challenge tahun lalu. Saya cukup terkejut karena ada banyak peningkatan kemampuan baik dari individu maupun secara tim. Banyak dari anak-anak yang sekarang sudah bisa bermain dan mengolah bola jauh lebih baik dari sebelumnya,” kata Timo, Sabtu (2/3).
Coach Timo melanjutkan, peningkatan kemampuan peserta dalam turnamen kali ini tak lepas dari semakin tumbuhnya kecintaan para siswi di Kudus dan sekitarnya terhadap sepak bola putri.
Hal ini selaras dengan tujuan utama diselenggarakannya MilkLife Soccer Challenge, yakni mengenalkan nomor olahraga tersebut di kalangan siswi sekolah dasar yang diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet dan kelak dapat membawa Indonesia berlaga di turnamen tertinggi yaitu Piala Dunia Wanita.
“Dengan peningkatan kemampuan dan teknik para siswi di MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 1 2024 ini, membawa secercah harapan bahwa sepak bola putri bisa semakin berkembang dan kelak kita bisa menyaksikan Indonesia ambil bagian dalam Piala Dunia Wanita di masa depan,” tandas pelatih yang pernah menukangi Tim Nasional Sepak Bola Putri Indonesia pada SEA Games 2009.
Salah satu tim yang mengalami perkembangan pesat dalam MilkLife Soccer Challenge Kudus Series 1 2024 adalah SD Masehi Kudus U 12. Berbeda dari penampilan sebelumnya pada 2023, kali ini mereka lebih piawai dalam penguasaan bola dan bermain semakin terorganisir sebagai sebuah tim.
Guru SD Masehi Kudus yang juga menjadi pelatih tim, Agung Fitrianto, menuturkan peningkatan kemampuan anak didiknya di lapangan hijau tak lepas dari latihan intensif beberapa bulan terakhir. Hal ini ia lakukan berkaca dari performa tim saat bertanding dalam gelaran MilkLife Soccer Challenge edisi-edisi sebelumnya.
“Tahun lalu, anak-anak masih bermain secara bergerombol, tim belum terorganisasi dengan baik di lapangan. Penguasaan bola pun masih kurang. Ini yang saya perbaiki dengan latihan intensif khususnya di bagian ball mastery sehingga hasilnya bisa lebih baik. Anak-anak bisa bermain dan bekerjasama sebagai sebuah tim dan tahu bagaimana cara menguasai bola dan mengontrol permainan,” tutur Agung.
Contoh nyata dari pola latihan yang diterapkan Agung ialah moncernya performa Mikaela Krisetya. Pemain bernomor tujuh ini dipercaya sebagai pengatur permainan di lini tengah timnya.
Tak hanya membuka serangan dan membuat banyak assist lewat umpan-umpan datar maupun lambung, Mikaela juga mampu mencetak gol ke gawang lawan. Dalam babak 8 besar yang diselenggarakan pada Sabtu (2/3) sore, ia mencetak dua gol sehingga berhasil mengantongi total 18 gol yang membuatnya masuk ke dalam jajaran pencetak gol terbanyak sementara di MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 1 2024.
“Sejak diadakan MilkLife Soccer Challenge tahun lalu, saya jadi suka sama sepak bola. Habis itu jadi sering latihan sama teman-teman. Sekarang tendangan saya lebih keras, bisa melakukan tendangan lambung dan jadi menendang ke gawang lawan semakin tepat sasaran. Mudah-mudahan sekolah kami menang di turnamen ini,” tutur Mikaela.
Tak hanya turnamen dengan skema 7 vs 7, MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 1 2024 juga kembali menyajikan berbagai uji ketangkasan bagi para siswi melalui Skill Challenge berupa dribbling, passing control, three on three, shot on target hingga penalty shot. Kelima tantangan tersebut dihadirkan guna melihat bakat-bakat muda mengenai kemampuan dasar sepak bola. (JIM/GIAN)