Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Seni Ukir Jepara, Sejarah dari Kota Pelabuhan

Ukir Jepara (Sumber: Indonesia.go.id)

KlikFakta.com, JEPARA – Seni ukir menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Kehadiran ukir menjadi identitas tersendiri bagi wilayah yang memiliki sejarah panjang kerajaan dan kota pelabuhan ini.

Sejarah Ukir Jepara

Agus Dono Karmadi dan M. Soenjata Kartadarmadja dalam Sejarah Perkembangan Seni Ukir di Jepara (1985) mengungkapkan belum ada yang tahu pasti bagaimana mulainya ukir Jepara muncul.

Namun penelusuran tentang berkembangnya seni ini bisa ditelusuri dari Masjid Mantingan. Yakni masjid yang pembangunannya berlangsung pada pemerintahan Ratu Kalinyamat, raja wanita Jepara.

Melansir dari berbagai sumber, pembangunan masjid ini terjadi pada tahun 1559 Masehi atau tahun 1481 Tahun Jawa.

Dalam Masjid Mantingan juga terdapat makam Pangeran Hadiri yang merupakan suami Ratu Kalinyamat.

Seperti halnya masjid dan tempat ibadah Islam di masa itu, arsitektur Masjid Mantingan juga memiliki unsur gabungan Hindu-Budha, kerajaan Majapahit, dan Tionghoa.

Hal ini tak lepas dari pertemuan Jepara dengan budaya-budaya dari negara asing di pelabuhan kota Jepara lampau, yang merupakan kota pelabuhan besar.

Dalam arsitektur Masjid Mantingan terdapat ukiran-ukiran khas. Melansir Alhidayath Parinduri dalam artikelnya “Sejarah Masjid Mantingan Jepara: Arsitektur Khas Ratu Kalinyamat”, rancang bangun Masjid Mantingan sesuai dengan alam dan budaya masyarakat setempat.

Dinding masjid ini banyak terdapat ornamen ukiran jenis relief dari batu karang putih. Coraknya pun berupa makhluk hidup seperti bunga-bungaan dan tumbuhan.

Berdirinya Masjid Mantingan, menurut Karmadi, kemungkinan bersamaan dengan tumbuhnya seni ukir di Jepara.

Dengan demikian, ukiran Jepara juga tak bisa terpisahkan dari sejarah perkembangan Islam di wilayah itu sendiri. Pasalnya motif-motif yang ada telah disesuaikan sehingga tidak melanggar aturan ke-Islaman.

Menarik sejarah lebih jauh, Wisnu Adisukma dalam artikelnya berjudul “Simbolisme Patung Macan Kurung Jepara” menyebut ukir telah berkembang di Jepara sejak kekuasaan kerajaan Kalingga di bawah Ratu Shima.

Pada era itu masyarakat Jepara mampu membuat perkakas rumah tangga dan kayu dan memahat gading gajah sebagai singgasana Ratu Shima.

Ukir inilah yang kemudian terus berkembang seiring keberadaan Jepara kuno sebagai kota pelabuhan besar.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Hello fantastic blog! Does running a blog like this take a massive amount work?
    I have very little knowledge of programming however I was hoping to start my own blog soon.
    Anyhow, should you have any recommendations or tips for new blog
    owners please share. I know this is off topic however I just needed to ask.
    Many thanks!