Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Penanganan Stunting di Jateng Dinilai Berhasil, Ganjar Dapat Penghargaan dari Pemerintah

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Tahun 2023 pada Kamis (6/7/2023) (Foto: Republika)

KlikFakta.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat penghargaan Satyalencana Wira Karya dari pemerintah atas jasanya memberi darma bakti, khususnya dalam penanganan stunting.

Pemberian penghargaan itu berlangsung dalam Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Tahun 2023.

Dengan mengkat tema ‘Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju’, acara berlangsung di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan pada Kamis (6/7/2023).

“Saya menyampaikan terima kasih karena kerja dari kawan-kawan yang bagus, kompak, terstruktur, sistematis sehingga kita bisa menurunkan angka stunting dengan bagus,” ujar Ganjar di Lapangan Kantor Bupati Banyuasin.

Penghargaan itu diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2023 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya.

Dari tahun 2018 hingga 2022, angka stunting di Jawa Tengah secara stabil terus menunjukkan penurunan.

Berdasarkan perhitungan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), stunting di Jawa Tengah tahun 2018 mencapai 24,4 persen. Kemudian turun di 2019 menjadi 18,3 persen.

Lalu tahun 2020 turun lagi 14,5 persen, 2021 menjadi 12,8 persen hingga pada tahun 2022 berada di angka 11,9 persen.

Keberhasilan penanganan stunting ini, kata Ganjar, tidak lepas dari berbagai pogram.

“Jadi ada program perhatian pada ibu hamil, Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng itu memeriksakan sejak awal terus memberikan asupan gizi yang baik, mengontrol terus-menerus dan suaminya juga harus peduli. Sampai anaknya lahir, diberi ASI eksklusif dan itu perhatian yang perlu dikontrol,” kata Ganjar.

Sementara prevalensi stunting secara nasional masih berada di angka 21,6 persen. Pemerintah pun menargetkan angka stunting pada 2024 mendatang menjadi 14 persen.

Sumber: Republika

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *