KlikFakta.com, JEPARA – Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Jepara alami kenaikan yang cukup signifikan. Hingga 29 Februari 2024, kematian akibat DBD ada 15 orang.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Haizul Ma’arif mengajak semua pihak untuk mengkampanyekan pencegahan dan bahaya DBD hingga ke desa-desa.
Gus Haiz, sapaan akrabnya menyebut, anggaran untuk penanganan DBD masih di taraf pas-pasan.
“Saya kira yang sudah di edaran itu status tanggap darurat ini yang harus ditangkap oleh semua elemen masyarakat termasuk pemerintah bagaimana untuk mengantisipasi akan hal ini, yaitu dengan cara kampanye masif ya,” kata dia.
Dirinya menambahkan, kampanye soal kebersihan dan kesehatan perlu dilakukan secara masif oleh aparat pemerintah baik di tingkat kabupaten kecamatan maupun tingkat desa.
“Saya kira Bupati harus menginstruksikan segera mungkin dan semasif mungkin peran daripada pemerintah desa dalam rangka untuk mengantisipasi terkait dengan dbd ini termasuk dalam hal anggaran,” ujar dia.
Saat ini, menurutnya ada kecenderungan tren kenaikan kasus DBD.
“Ini sangat berhubungan sekali dengan perilaku kehidupan manusia saat ini. Kenapa kita perlu mengajak bahwa kondisi DBD yang terjadi di Jepara, beda dengan yang ada di kabupaten yang lain. saat ini jepara trennya luar biasa,” paparnya.
Gus Haiz menghimbau kepada masyarakat menerapkan perilaku hidup sehat untuk mengantisipasi persebaran DBD.
“Soal menjaga imunitas kesehatan dan daripada masyarakat, ini juga pemerintah harusnya punya anggaran obat, perlu pembagian mungkin vitamin ya bagi masyarakat yang membutuhkan khususnya apalagi yang tidak mampu,” katanya.
Hingga 29 Februari 2024, sesuai dengan E-DBD, ada 120 kasus dengan rincian 824 kasus kewaspadaan dini rumah sakit (KDRS) 689 suspect, dan 15 orang meninggal.