Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Mahasiswa Unisnu Jepara Kenalkan Cerita Ratu Kalinyamat Lewat Komik

Komik mengenai petilasan Ratu Kalinyamat karya aifa Faliquzzulfa, Mahasiswa tingkat akhir jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) (Klikfakta/Nur Ithrotul Fadhilah)

KlikFakta.com, JEPARA – Ratu Kalinyamat mungkin tak asing lagi terutama bagi warga Jepara, Jawa Tengah. Sosoknya terkenal sebagai Ratu yang pemberani dan kaya.

Namun, cerita mengenai Ratu Kalinyamat mungkin belum begitu santer seperti cerita legenda lainnya.

Hal tersebut yang mendasari Daifa Faliquzzulfa, mahasiswa tingkat akhir jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara untuk membuat komik pertapaan Ratu Kalinyamat.

Ia ingin generasi muda utamanya anak-anak dapat mengenali cerita asli daerah Jepara. Hal tersebut akan membuat anak lebih banyak belajar berbagai hal dari cerita tersebut.

“Karena anak-anak zaman sekarang belum tahu cerita tentang pertapaan Ratu Kalinyamat. Tujuannya agar mereka tahu bagaimana kisahnya dan ceritanya pertapaan Ratu Kalinyamat,” ungkap Daifa saat pameran tugas akhir di ruang galeri Saintek, Unisnu Jepara. Pameran tersebut berlangsung dari Senin (8/5/2023) hingga Kamis (11/5/2023).

Daifa menerangkan, untuk membuat komik tersebut proses awal yang ia temput adalah riset dahulu dengan wawancara. Beberapa narasumber yang ia mintai keterangan seperti budayawan, ketua Yayasan Sultan Hadirin Mantingan, dan juru kunci petilasan Ratu Kalinyamat.

“Setelah saya mendapatkan data dari riset, saya juga mencari sumber lainnya seperti Youtube, film dan buku-buku sejarah,” paparnya.

Ia menambahkan jika respon anak-anak sangat baik saat membaca komiknya. Pasalnya, tak dapat dipungkiri anak-anak juga menyukai komik.

Kepala Program Studi DKV Unisnu Kukuh Dwi Wijanarko menerangkan jika pameran yang berlangsung merupakan bentuk menumbuhkan rasa percaya diri pada mahasiswa.

“Mahasiswa yang membuat karya jarang sekali dipamerkan karena menurut dia jelek dan dia malu. Kamu harus pede (percaya diri) dengan karyamu sendiri. Kamu membuat karya pasti yang terbaik walaupun hasil akhirnya menurut orang lain jelek, tapi itu yang terbaik dari kita,” jelas Kukuh.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *