KlikFakta.com – Salah satu bakteri yang sering mengakibatkan keracunan makanan adalah Escherichia coli (E. coli). Meskipun secara umum tidak berbahaya, terdapat jenis bakteri E. coli yang menghasilkan racun dan dapat menyebabkan diare parah.
Pada beberapa kasus, kontaminasi E. coli jadi penyebab keracunan makanan. Gejala setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang tercemar E. coli bisa berupa sakit perut, diare parah, mual, dan muntah.
Anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem imun lemah sangat rentan mengalami keracunan lebih parah.
Menyadur beberapa sumber, bakteri E. coli yang berbahaya bisa masuk melalui dua hal. Yakni makanan dan minuman yang terkontaminasi, serta kontak langsung dengan bakteri.
Kontak langsung ini terjadi ketika tidak mencuci tangan setelah memegang hewan ataupun ketika setelah buang air besar.
Pada dasarnya, bakteri satu ini ada di mana-mana dan sangat sulit untuk menghindarinya. Bahkan telur yang menjadi santapan sehari-hari juga memiliki kemungkinan terkontaminasi E. coli.
Ada beberapa hal untuk mencegah kontaminasi bakteri ini pada makanan dan minuman:
- Memasak sampai benar-benar matang. Daging, telur, bahkan sayur harus dimasak matang agar meminimalisir kontaminasi E. coli.
- Cuci semua bahan makanan untuk menghilangkan debu dan sisa kotoran saat pengiriman dan pengemasan.
- Cuci juga semua peralatan makan.
- Pisahkan alat masak. Hindari menggunakan talenan yang sama untuk daging dan sayur.
- Saat menyimpan bahan makanan, pastikan untuk memisah antara produk hewani, bahan makanan basah, dan sayuran atau buah.
- Hanya minum susu yang sudah melalui tahap pasteurisasi. Hindari meminum susu mentah.
- Cuci tangan setelah memegang hewan, apalagi jika mereka diare.
- Jangan memasak jika sedang diare. Ini karena anda bisa menularkan infeksi E. coli dari orang ke orang.
Beberapa orang bisa menangani kontaminasi E. coli. Namun keracunan bisa jadi lebih parah bagi lainnya. Karena itu, segera periksakan diri anda jika sudah diare lebih dari 4 hari atau muntah lebih dari 12 jam.
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.