Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Guru MI di Surabaya Diduga Melecehkan Siswanya, Berkedok Pembelajaran Pakai ‘Sayuran’

seorang guru MI diduga melecehkan siswanya berkedok pembelajaran panca indra menggunakan alat peraga sayur

KlikFakta.com – Seorang guru laki-laki di sebuah Madrasah Ibtidaiyah (MI) swasta di Surabaya diduga melecehkan siswanya berkedok pembelajaran.

Guru berinisial A (32) itu melancarkan aksinya lewat pembelajaran semi permainan. Di mana masing-masing siswa ia minta untuk merasakan sejumlah ‘sayuran’ sebagai materi pelajaran indra perasa.

Padahal ‘sayuran’ berupa timun, terong, dan wortel itu adalah alat kelaminnya.

Kebejatan guru MI melecehkan siswanya itu terbongkar saat salah satu korban berinisial V yang masih duduk di bangku kelas IV bercerita ke orang tuanya.

Orang tua V yang tidak terima lalu melapor ke kepala sekolah, AHR.

AHR mengonfirmasi peristiwa itu kepada suarasurabaya.net pada Rabu (22/2).

“Jadi pakai stipo (penghapus cair) dibenda-bendi (digilir) ke (siswi). (Ketika) guru bilang stop, siapa yang dapat. Ada V, N, dan S,” katanya.

Kemudian, A meminta ketiganya secara bergiliran masuk ke ruangan. A menutup mata mereka menggunakan hasduk dan mengikat tangan mereka juga.

Selanjutnya, ia meminta para murid merasakan sejumlah ‘sayuran’ seperti timun, wortel, terong. Saat itulah muncul dugaan A memasukkan alat kelaminnya ke mulut para siswi.

“Kejadiannya Sabtu tanggal 11 Februari 2023,” ungkap AHR.

Korban V mengakuk ke ibunya jika ia sempat mengintip pelaku A membetulkan sabuk dan celana usai memintanya merasakan ‘sayur’.

Pihak sekolah baru mengetahui kebejatan A setelah ketiga orang tua korban melapor pada Senin (13/2). Kepala sekolah pun sempat tidak percaya jika satu-satunya guru pria di sekolahnya tega berbuat bejat.

Ruangan tempat A berbuat bejat pun bukan gudang. Melainkan “ruangan bersih biasa dipakai guru-guru salat duha, kemudian makan juga,” katanya.

AHR sempat emosi mendapat laporan orang tua korban sehingga langsung memanggil pelaku.

Kepadanya, A mengaku ada pembelajaran indra perasa menggunakan sayur. Karena terlanjur kecewa, AHR kemudian memberhentikan A pada Rabu (15/2).

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *