KlikFakta.com, KUDUS – Hasil laboratorium dari jajanan yang sempat mengakibatkan 26 siswa SDN 2 Mejobo, Kudus sudah keluar.
Melansir TribunJateng, jajanan yang diujikan adalah jagung susu keju (jasuke) dan makaroni telur (maklor).
Saat itu, puluhan siswa mengalami gejala keracunan seperti pusing, muntah, bahkan pingsan dan kesulitan bernapas.
Sub Koordinator Surveilans Imunisasi DKK Kudus, Aniq Fuad mengnugkapkan sampel jajanan itu diujikan ke pihak Balai Laboratorium Kesehatan dan pengujian Alat Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Hasil laboratorium telah keluar pada Jumat (17/2) lalu. Kedua jajanan tersebut tidak mengandung bahan kimia. Namun keduanya terbukti terkontaminasi bakteri.
“Untuk maklornya positif bakteri Escherichia coli. Selain itu, maklornya mengandung bakteri lain. Di antaranya Klebsiella pneumoniae dan Streptococcus alfa,” katanya, Selasa (21/2/2023).
Sementara jajanan jasuke mengandung bakteri Klebsiella pneumoniae, Streptococcus alfa, dan Enterobacter agglomerans.
Aniq menjelaskan, ketiga bakteri dalam jasuke itu bisa menyebabkan gangguan pernapasan “sehingga puluhan anak-anak saat merasakan sulit bernapas”.
Ia menambahkan, jajanan tersebut kemungkinan terkontaminasi lantaran kurangnya menjaga kebersihan.
Sebagai informasi, bakteri E. coli adalah jenis bakteri yang normal terdapat di organ pencernaan manusia dan hewan. Namun terkadang, bakteri ini bisa masuk ke saluran air ataupun makanan dan minuman.
Ketika itu terjadi, artinya ada kontaminasi atau cemaran. Ini menjadi indikator sanitasi atau kebersihan yang kurang terjaga.
E. coli memang menjadi salah satu pemicu food poisoning atau keracunan makanan. Bakteri ini menghasilkan enterotoksin yang mampu menyebabkan diare, infeksi saluran kemih, sepsis, dan meningitis.
Dalam kasus maklor, kontaminasi E. coli mungkin berasal dari telur. Bahan satu ini punya resiko terkontaminasi E. coli karena sistem pengemasan kurang bagus sehingga retak, penyimpanan terlalu lama, dan cemaran dari lingkungan.
Tingginya kandungan protein dalam telur membuatnya menjadi media paling baik untuk pertumbuhan mikroba.
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.