Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Sanitasi Buruk jadi Pemicu Tengkes, Begini Cara Mengatasinya

Ilustrasi tengkes yang ditandai kurangnya tinggi badan anak (Freepik)

KlikFakta.com – Tengkes atau stunting menjadi masalah yang masih menghantui Indonesia. Tak hanya menyangkut nutrisi anak, sanitasi buruk turut menjadi pemicu tengkes.

World Health Organization (WHO) menjabarkan pengertian tengkes sebagai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. 

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, secara nasional prevalensi stunting mengalami penurunan, dari 27,67 persen (Survei Status Gizi Balita Indonesia, 2019) menjadi 24,4 persen di tahun 2021. Angka ini kembali turun di tahun 2022 dengan prevalensi mencapai 21,6 persen.

Pemerintah dan masyarakat masih memiliki PR besar untu kewujudkan target prevalensi stunting 14 persen pada akhir tahun 2024.

Melansir dari kompas.id, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyebut dua masalah utama yang jadi pemicu tengkes, yakni nutrisi dan sanitasi buruk.

Pertama, sulitnya akses air bersih, rumah tidak layak huni, ketiadaan jamban. Ketika sanitasi tidak tercapai, anak menjadi mudah sakit dan akhirnya berat badannya terimbas sehingga tinggi badannya tidak bertambah.

Jika sanitasi buruk, maka akan memicu berbagai penyakit seperti penyakit infeksi pada balita, cacingan, dan diare yang bisa mengganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi. 

Bila kondisi ini terjadi dalam waktu lama dapat mengakibatkan tengkes.  Untuk mencegah hal tersebut, bagaimana cara kita untuk menciptakan sanitasi yang baik untuk mencegah tengkes? 

1. Tidak Buang Air Sembarangan 

Menghimpun dari berbagai sumber, salah satu upaya mencegah stunting adalah tidak buang air besar atau kecil secara sembarangan. Solusinya dengan mendirikan toilet, baik itu toilet jongkok atau duduk, di setiap rumah dan tempat umum, seperti MCK.

Kotoran dan limbah air dari toilet masuk ke tempat penampungan, seperti septic tank hingga truk tinja. Kemudian masuk ke pengumpulan sistem terpusat melalui pipa tinja khusus yang disediakan dan diolah di sana.

Adapun sistem sanitasi tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PU) No.4 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik.

2. Rajin Mencuci Tangan 

Salah satu kebiasaan sederhana yang sangat bermanfaat untuk mencegah tengkes adalah dengan mencuci tangan. Kita dapat mencuci tangan dengan enam langkah yang dianjurkan. 

Jika kita membiasakan mencuci tangan, kuman dan bakteri akan hilang dan menjauhkan kita dari berbagai penyakit, salah satunya tengkes. 

3. Mengelola Air Minum dan Makanan Rumah Tangga

Pastikan wadah air yang digunakan untuk minum selalu bersih. Pastikan juga makanan rumahan yang Anda konsumsi terjamin kebersihannya, mulai dari pengolahan hingga saat dihidangkan di atas meja.

4. Mengelola Sampah Rumah Tangga

Sampah rumah tangga harus dibuang di luar rumah secara rutin. Setiap rumah tangga juga diimbau untuk melakukan 3R, yakni reduce (mengurangi volume sampah rumah tangga), reuse (menggunakan kembali barang yang masih layak pakai), dan recycle (mengolah sampah menjadi barang yang berguna).

5. Menjaga Kebersihan Diri 

Tak hanya kebersihan lingkungan, namun dengan menjaga kebersihan diri juga menunjang terciptanya sanitasi yang baik. Kebersihan diri itu meliputi pola hidup sehat yang dijalani, pakaian bersih yang digunakan, serta kebersihan makanan serta minuman yang dikonsumsi. 

Penulis: Nur Ithrotul Fadhilah

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *