KlikFakta.com, KUDUS – Hingga akhir Juli 2024, serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kudus tercapai 50,01 persen.
Melansir dari Betanews.id, serapan paling mendominasi adalah belanja pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Sementara untuk belanja barang dan jasanya, masih banyak OPD yang realisasinya kurang dari 50 persen.
Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Kudus, Djati Solechah, menyampaikan, dari 34 OPD realisasi belanja barang dan jasa paling tinggi adalah Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) dengan capaian 83,16 persen.
“Anggarannya Rp56,1 miliar dan hingga akhir Juli realisasinya sudah Rp46,6 miliar,” ujar Djati, belum lama ini.
Serapan belanja barang dan jasa tertinggi kedua, lanjut Djati, ada di Dinas Perhubungan dengan 67,48 persen. Dari anggaran Rp41,3 miliar sudah terealisasi Rp27,9 miliar.
“Serapan tertinggi ketiga yakni Dinas Komunikasi dan Informatika dengan capaian 65,38 persen. Dari anggaran Rp19,1 miliar, realisasi hingga hingga akhir Juli sebesar Rp12,4 miliar,” bebernya.
Sementara serapan anggaran belanja dan jasa paling kecil, kata Djati, ada di Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga.
Hingga akhir Juli, realisasinya baru 19,12 persen. Dari alokasi Rp86,3 miliar, hingga akhir Juli realisasinya sebesar Rp17 miliar.
“Serapan terendah kedua ada di Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) dengan realisasi 23,90 persen,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan alokasi anggaran paling besar ada di Dinas Kesehatan. Yakni mencapai Rp129,7 miliar dan sudah terserap Rp62,2 miliar atau setara 48 persen.
Sedangkan serapan anggaran belanja dan jasa di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) hingga akhir Juli baru terealisasi 30,01 persen.
Dari alokasi Rp35,2 miliar, realisasinya Rp10,5 miliar.
“Di Disnakerperinkop dan UKM, serapan anggaran belanja barang dan jasa hingga akhir Juli tercapai 45,68 persen. Dari alokasi Rp8,6 miliar, terealisasi Rp3,9 miliar,” imbuhnya.