KlikFakta.com, JEPARA – Bulan Juni 2023 mulai memasuki musim kemarau yang berpotensi kekeringan. Namun, di Jepara sendiri belum ada permintaan untuk penyaluran air bersih bagi daerah kekeringan.
Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara Muh Ali Wibowo menerangkan, hampir seluruh kecamatan di Jepara merupakan daerah rawan kekeringan.
“Yang paling rawan, itu Kecamatan Donorojo Desa Sumberejo dan Clering, Kedung, Welahan, dan Donorojo, Nalumsari di daerah Tunggul Pandean,” terangnya pada Jumat (09/6/2023).
Hingga saat ini, pihaknya belum menerima permintaan untuk penyaluran air bersih. Sebelumnya, di tahun 2022, ada Desa Clering dan Sumberejo, Kecamatan Donorojo yang meminta penyaluran air bersih.
Menghadapi musim kemarau 2023 ini, BPBD Jepara sudah membuat Surat Keputusan (SK) Bupati untuk siaga bencana kekeringan. Mereka juga sudah menyiapkan armada berupa 2 buah truk tangki air.
Perihal Pendanaan untuk penyaluran air bersih, ia menerangkan sudah ada alokasi APBD sebanyak 25-30 Juta.
Tak hanya itu, sudah ada corporate social responsibility (CSR) untuk menunjang pendanaan penyaluran air bersih.
“Tidak tau kalau tahun 2023 ini, karena fenomena el-nino ini akan panjang ya kita belum tahu, kita sudah siapkan CSR sudah kami komunikasikan,” terang Ali.
Ia menambahkan jika banyak desa yang mengalami kekeringan, namun dananya kurang, maka akan menggunakan dana tidak terduga berdasar SK Bupati Tanggap Darurat Bencana.
Tidak ada kendala yang signifikan, lanjut Ali, tapi untuk mencapai Desa Clering Dan Sumberejo medannya cukup ekstrim dengan tanjakan.
Selain itu, permasalah susahnya sumber air yang terdekat dari lokasi, sehingga pada tahun lalu, pihaknya memilih mengambil sumber air di Dukuhseti, Pati.
Mengenai Kecamatan Karimunjawa yang berada di pulau yang berbeda, pada tahun 2021 sempat mengalami kekeringan di Desa Kemujan. Namun di tahun 2022, tidak ada permohonan penyaluran air bersih.
“Dampak di Kemujan 2021, pernah droping air dengan pihak ketiga yang sudah jalin kerjasama. Yang droping ya pihak ketiga itu. Kita monitoring terus (dan) terjadwal,” ungkapnya.