KlikFakta.com – Jumlah perempuan yang jadi perokok pasif di Indonesia mencapai lebih dari 100 juta orang. Bahayanya, menjadi perokok pasif juga mengancam kesehatan, terutama bagi calon ibu.
Hal itu diungkap Ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau, Prof. dr. Hasbullah Thabrany dalam acara diskusi bersama Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) pada Selasa (6/6/2023).
Ia mendapati seratusan juta jumlah perempuan perokok pasif terpapar rokok dari suami, anak, tamu, hingga tetangga.
“Itu jadi tantangan besar karena efek itu bisa mencapai janin atau anaknya, yang akhirnya bisa menumbuhkan stunting, lemahnya daya pikir kita,” kata Hasbullah.
Seorang perokok pasif yang menghirup asap sisa pembakaran rokok bisa menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker paru-paru.
Pada perempuan perokok aktif, risiko kesehatan bisa semakin mengerikan. Pasalnya rokok akan mempengaruhi kesehatan organ reproduksi dan bahkan berisiko tidak bisa hamil.
Paparan asap rokok pada perempuan selama kehamilan juga menyebabkan kerusakan jaringan pada bayi belum lahir, terutama di paru-paru dan otak.
Beberapa penelitian juga menggarisbawahi adanya hubungan antara paparan asap rokok dengan risiko anak lahir sumbing. Bahkan risiko ibu keguguran.
Hal ini karena karbon monoksida dalam asap rokok membuat janin tidak mendapat cukup oksigen.
Dengan adanya fakta-fakta di atas, maka Hasbullah menilai saat ini Indonesia perlu mengganti konsumsi rokok dengan makanan pokok sarat gizi.
“Satu bungkus rokok bisa untuk membeli paling tidak 3 kilogram beras, paling tidak bisa membeli satu kilogram telur, bisa beli banyak tahu tempe menyehatkan bangsa,” katanya.
Sumber: Suara.com