KlikFakta.com – Sandang, sebagai salah satu kebutuhan primer manusia telah menjelma menjadi gaya hidup dan sarana mengekspresikan diri lewat fashion.
Dalam konteks modern, tren jadi hal tak terpisahkan dari sandang atau fashion.
Industri fashion pun menjadi salah satu sektor penyumbang ekonomi terbesar.
Namun di balik hingar bingar ekonomi dan ragam moda, terselip kekhawatiran pada kerusakan lingkungan yang dipastikan terjadi sebagai konsekuensi cepatnya industri fashion.
Melansir dari kompas.com, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menyebut timbunan limbah tekstil di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 2,3 juta ton per tahun.
Jika tidak ada intervensi, jumlah ini diproyeksikan akan meningkat sebesar 70 persen di masa mendatang.
Tak hanya itu, proses produksi fashion juga menyumbang limbah dan emisi gas karbon.
Produksi busana menggunakan bahan polyester, salah satunya, memberi dampak buruk bagi kualitas sumber air akibat kandungan microfiber di dalam polyester.
Ini merupakan dampak dari fast fashion, yakni metode desain, manufaktur, dan pemasaran yang berfokus pada produksi pakaian dalam jumlah besar secara cepat.
Dicirikan dengan moda yang mengikuti tren dan menggunakan bahan kualitas rendah untuk membuat harga jadi murah dan terjangkau konsumen.
Sebagai kontra dari fast fashion, banyak orang beralih ke fashion yang lebih lambat dengan mempertimbangkan kelestarian alam.
SUSTAINABLE FASHION
Sebagaimana melansir dari Fimela, sustainable fashion memiliki arti gaya berpakaian berkelanjutan atau ramah lingkungan.
Mulai dari produksi, pemasaran, hingga pemakaiannya mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Meliputi prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) serta penggunaan sumber daya alam secara efesien dan berhati-hati.
Tak perlu langkah rumit untuk memulai menerapkan sustainable fashion. Berikut adalah contoh penerapan sustainable fashion dalam kehidupan sehari-hari:
- Tidak boros dan selalu membeli pakaian baru yang sedang tren
- Merawat dan menggunakan pakaian lama selagi masih bisa dipakai
- Donasi pakaian yang sudah tidak terpakai
- Investasi di kualitas ketimbang kuantitas pakaian
- Beli pakaian dari brand yang ramah lingkungan
- Beli pakaian thrift
- Pertimbangkan bahan serat alam yang lebih awet dan bersifat biodegredable seperti linen, katun, atau rami
MANFAAT SUSTAINABLE FASHION
Penerapan sustainable fashion punya banyak manfaat untuk alam, beberapa di antaranya:
- Mengurangi sampah pakaian, karena cenderung memilih barang fashion yang benar-benar dibutuhkan dan berkualitas sehingga tidak cepat menjadi sampah. Di samping itu lewat thrift atau preloved bisa memberi kesempatan bagi pakaian layak pakai untuk digunakan dan tidak berakhir jadi limbah.
- Limbah air akibat industri menjadi berkurang. Pemakaian bahan sintetis membuat proses produksi menjadi melibatkan banyak air. Ditambah dengan penggunaan material non serat alam berpotensi menambah cemaran. Sementara dalam sustainable fashion, timbulan limbah bisa ditekan dengan penggunaan kain berbahan serat alam.
- Mengurangi gas emisi rumah kaca dan CO2 lantaran proses produksi menggunakan kain serat alami atau bahan biodegradable tanpa perawatan kimia sehingga pengolahannya jadi lebih sedikit air, energi, dan tidak memakai pestisida.
Demikian penjelasan singkat tentang sustainable fashion. Meskipun terkesan mudah dalam tulisan, nyatanya penerapannya masih banyak tantangan.
Terlebih banyaknya industri fashion yang berlomba menciptakan model terbaru dan cepat berganti.
Namun menjadi konsumen bijak tetap menjadi pilihan.
Sumber: