KlikFakta.com, JEPARA – Kementerian Kesehatan menerjunkan tim peneliti ke Kabupaten Jepara untuk meneliti jenis virus demam berdarah dengue (DBD) yang merembak di sana.
Tim tersebut terdiri dari peneliti dari berbagai laboratorium. Tidak hanya memeriksa warga, tim itu juga akan meneliti jentik nyamuk.
“Tim yang diterjunkan selain dari Kementerian Kesehatan RI, juga ada dari Balai Laboratorium Kesehatan Semarang, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan Salatiga, dan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara,” kata Plh Kepala Dinas Kesehatan Jepara Eko Cahyo Puspeno, Senin (11/3/2024).
Eko menuturkan, tim itu terjun ke lapangan pada Rabu (6/3) hingga Jumat (8/3) lalu.
Mereka mengambil sampel darah penderita DBD, juga mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk dari lima lokasi berbeda.
Lokasi itu meliputi Desa Troso (Kecamatan Pecangaan), Desa Pendo Sawalan (Kecamatan Kalinyamatan), Desa Bugel (Kecamatan Kedung), Desa Karanggondang dan Suwawal (Kecamatan Mlonggo), dan Desa Kuwasen (Kecamatan Jepara Kota).
Untuk saat ini, lanjutnya, masih menunggu hasil penelitian karena masih menunggu untuk melihat rota virus. Guna memastikan jika virus DBD di Jepara termasuk yang ganas atau tidak.
Pasalnya penyebaran kasus DBD cukup cepat dan angka kematian cukup tinggi.
“Sementara penelitian vektor nyamuk untuk mengetahui saat masih dalam bentuk jentik nyamuk sudah mengandung virus DBD atau tidak. Jika iya, tentunya ada transmisi transovarial atau transmisi dari induk ke telur nyamuk. Tentunya berbahaya sekali saat jentik sudah ada virusnya tanpa menggigit penderita,” jelasnya.
Untuk mencegah penyebaran nyamuk, juga ada pengasapan (fogging) terfokus. Sebelumnya sudah berjalan di Desa Troso dengan melibatkan beberapa pihak.
Yakni tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang, Kemenkes, Balai Besar Laboratorium Salatiga, Banjarnegara, serta KKP Jepara. (adv)