Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Ahmad Jalaluddin Ciptakan Batik Mapan yang Angkat Kearifan Lokal

Batik mapan yang diciptakan Ahmad Jalaluddin di Desa Singorojo, Mayong, Jepara (Istimewa)

KlikFakta.com, JEPARA – Di Desa Singorojo Kecamatan Mayong Jepara, ada batik unik yang mengangkat kearifan lokal. Mengangkat potensi desa dan cerita leluhur, batik itu dinamakan batik mapan.

Batik ini diciptakan oleh Ahmad Jalaluddin, warga Desa Singorojo, Mayong Jepara. Inisiator itu mengaku menciptakan batik mapan pada tiga tahun silam.

Jalal, sapaan akrabnya, mengatakan tujuan membuat batik ini untuk mengenalkan potensi Desa Singorojo dan mengenang haul Mbah Datuk Singorojo.

“Kami ingin mengenalkan budaya dan potensi Desa Singorojo,” kata Jalal, Minggu (21/1).

Batik mapan mempunyai motif dan makna yang diambil dari benda-benda sekitar. Jalal menyontohkan seperti motif gentong atau gerabah khas Mayong.

“Ada motif gentong, daun jati, astanabata, motif pohon aren, dan lainnya,” ungkap Jalal.

Dia menerangkan, motif gentong mempunyai makna sebagai sumber kehidupan. Di dalam acara Haul Mbah Datuk, ada prosesi air keramat yang dijadikan sebagai air kehidupan.

“Kembali mengingat leluhur, itu yang ingin saya sampaikan ke masyarakat sekitar,” terangnya.

Selain nilai sejarah dan budaya, penciptaan motif batik ini juga diharapkan dapat mendorong pemberdayaan masyarakat.

“Ibu-ibu sekitar kami ajari untuk membatik, supaya bisa membuat karya dan membantu perekonomian,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, batik yang dibuat di sanggar miliknya itu dapat dialihmediakan juga ke dalam event desa.

“Dengan menggiatkan kegiatan batik ini, kami ingin mengadakan event fashion batik, sehingga bisa menjadi pemberdayaan masyarakat,” harapnya.

Tak hanya bagi ibu-ibu, di sanggar batik mapan tersebut, juga terdapat pelatihan membatik untuk anak-anak dan siswa sekolah. Mereka belajar teknik-teknik membatik mulai dari tingkat dasar, membuat pola, mencanting, teknik pewarnaan dan proses cap.

“Kegiatan ini juga bisa menjadi pembelajaran untuk anak, supaya mengenal potensi dan batik di desanya,” pungkas Jalal.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *