KlikFakta.com, KUDUS – Setiap daerah tentu punya fakta dan keunikan kearifan lokalnya tersendiri, tak terkecuali Kudus. Pada bagian kedua ini, KlikFakta menyuguhkan beberapa keunikan yang tersaji di Kota Santri.
Asal Kretek yang Mendunia
Kabupaten Kudus punya julikan Kota Kretek. Pasanya rokok yang sangat populer ini pertama kali tercipta di wilayah ini oleh Jamhari.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Museum Kretek, Suyanto mengungkapkan pada mulanya Jamhari meramu tembakau dan cengkeh sebagai obat. Yakni dengan menghisap asap racikan tersebut yang dilinting (dibungkus) dengan klobot (kulit jagung). Temuan tersebut, kira-kira terjadi sekitar tahun 1890-an.
“Sekitar 1906, temuan tersebut kemudian sangat populer di masyarakat Kudus sebagai obat untuk penyakit sesak dan gangguan tenggorokan. Popularistas rokok kretek kemudian dikembangkan oleh masyarakat Kudus, salah satunya Nitisemito,” tutur Suyanto.
Nitisemito lah orang yang berjasa mengembangkan produksi massal rokok kretek hingga akhirnya tersebar seperti sekarang.
Bagi yang ingin melancong ke Kudus dan ingin melihat sejarah rokok legendaris satu ini tak boleh melewatkan Museum Kretek.
Kuliner menggoyang lidah
Kabupaten Kudus baru saja mendapat sertifikat hak kekayaan intelektual (HKI) komunal untuk soto kerbau dan lentog tanjung.
Berbeda dari daerah lain yang menggunakan daging sapi atau ayam, kuliner soto di Kudus menggunakan daging kerbau.
Selain itu, ada menu sarapan khas berupa lontong dengan guyuran kuah santan khas manis gurih. Sajian lentog tanjung ini bisa anda nikmati di Desa Tanjungkarang.
Jika mencari oleh-oleh untuk rumah, jenang Kudus sudah pasti jawabannya. Panganan kenyal bercita rasa manis ini ada di setiap sisi Kudus.
Anda juga bisa berkunjung ke Museum Jenang yang letaknya tak jauh dari pusat kota.
Wayang Klithik
Desa Wonosoco, Kecamataan Undaan, Kudus menyimpan kearifan lokal wayang yang khas. Wayang klithik namanya.
Wayang klithik Wonosoco terbuat dari kayu tipis sehingga tiap kali digerakkan menimbulkan suara “klitik-klitik”.
Melansir Suara Merdeka, keberadaan wayang klitik serta sendang Dewot dan Sendang Gading konon merupakan cikal bakal berdirinya Desa Wonosoco.
Berbeda dari wayang purwo yang mengangkat cerita Mahabarata, wayang klithik Wonosoco menceritakan babat tanah Jawa.
“Ceritanya dari Mataram kuno ke Mataram Islam. Mulai dari cerita Singosari, Kahuripan, Majapahit, maupun Demak Bintoro. Iringannya pun berbeda wayang klitik Wonosoco menggunakan iringan Galak Ganjur,” ujar Sutikno, dalang wayang klitik Wonosoco.
Dia menceritakan, wayang klitik memiliki sangkut pautnya dengan sendang yang ada di Desa Wonosoco.
“Menurut kepercayaan warga, setelah jadi desa ini diisyaratkan setiap tahun sekali diadakan pagelaran wayang klitik. Sekaligus untuk menguri-uri sendang agar dapat tetap dinikmati anak cucu,” imbuhnya.
Tentu saja artikel ini tidak bisa mengcover semua fakta dan keunikan dari Kabupaten Kudus. Karena meskipun termasuk kota kecil di Jawa Tengah, Kudus menyimpan segudang keunikan. Tak lepas dari fakta jika kabupaten ini sudah berumur ratusan tahun.