Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Ketua DPRD Jepara Harap Pesantren Manfaatkan Website Semaksimal Mungkin

Ketua DPRD Jepara, Haizul Ma’arif

KlikFakta.com, JEPARA – Ketua Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara, Haizul Ma’arif (Gus Haiz) berharap agar pondok pesantren mengoptimalisasikan penggunaan website untuk dakwah.

Advertorial DPRD Kab. Jepara
Advertorial DPRD Kab. Jepara

Ia juga meminta otoritas pesantren melalui Kementerian Agama memberikan edaran atau kebijakan agar pesantren memiliki website.

Gus Haiz, sapaan akrabnya, mengatakan jika pesantren sudah sepatutnya mampu memanfaatkan kehadiran blog atau website.

Hal tersebut menjadi penting karena di era digital saat ini kehadiran dakwah secara daring sangat penting. Dengan perkembangan zaman, dakwah dan literasi keilmuan pun sudah seharusnya ikut berkembang.

“Kita harus mengembangkan literasi keilmuan, santri jangan asal mengupload atau memberikan narasi keilmuan yang tidak berdasar,” katanya saat ditemui belum lama ini.

Gus Haiz juga menerangkan jika santri harus cerdas memanfaatkan website untuk menebar kebaikan dan menyebarkan berita positif.

Ia menyayangkan belum masifnya penggunaan dan pengelolaan website di pondok pesantren.

“Pesantren sekarang itu minim sekali yang punya website, atau website hanya sebagai sarana informasi saja,” katanya.

Bagi Gus Haiz website atau portal pondok harus menjadi sarana belajar yang berisi keilmuan, keaswajaan, dan berwawasan kebangsaan.

“Ini penting. Dan santri diberdayakan untuk mengisi website tersebut,” terang Ketua DPRD Jepara.

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki tugas untuk mendakwahkan ajaran Islam yang benar dan tak sebatas cakupan masyarakat sekitar.

Dengan adanya website, dakwah secara daring jadi mungkin dan terbuka lebar. Karena itu hendaknya pondok pesantren memiliki website yang menyediakan narasi positif.

Tak hanya itu, website pesantren harus berisi informasi valid tentang Islam sesuai dengan bidang yang di ampu pesantren.

“Yang pesantren basicnya Al Quran banyaklah tulisan tentang hikmah Al Quran, tajwid, semua tentang tafsir dan lain sebagainya,” kata Gus Haiz.

“Kemudian pesantren yang salaf tentang salaf, fiqih, hadist dan lain sebagainya,” sambungnya. (ADV)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *