KlikFakta.com – Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (Jateng) pada triwulan I 2023 tumbuh 5,04 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Kendati demikian, pertumubhan pada triwulan ini melambat dibandingkan Triwulan 1 2022 yang tumbuh 5,12 persen.
Sementara untuk pertumbuhan ekonomi nasional tercatat 5,03 persen year on year (yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jayeng Dadang Hardiawan pada Jumat (5/5) saat rilis mengungkapkan ekonomi Jateng mampu tumbuh di tengah ketidakpastian global.
“Meski tidak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yoy tahun sebelumnya. Namun angka pertumbuhan 5 persen ini patut diapresiasi di tengah ketidakpastian global,” kata Dadang Hardiawan.
Sementara dari Triwulan IV 2022 ke Triwulan I 2023 ekonomi tumbuh sebesar 1,55 persen.
Dari sisi produksi, kata Dadang, yang mendorong pertumbuhan sebagian besar adalah lapangan usaha. “Dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tumbuh sebesar 18,71 persen,” tuturnya.
Dari sektor pertanian, produksi beras di Jawa Tengah triwulan ini lebih tinggi 216,60 persen dari triwulan sebelumnya dan meningkat 5,24 persen dari tahun sebelumnya.
Kemudian dengan pertumbuhan mencapai 17,45 persen adalah lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum. Dadang menyebut, konsumsi masyarakat yang meningkat di momen Ramadan memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Jateng.
Sementara di Pulau Jawa, pertumbuhan ekonomi terbesar berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mencapai 5,31 persen yoy.
“Dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional, Jawa Tengah menjadi provinsi terbesar keempat dengan menyumbang 14,54 persen,” katanya.