Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Mengenal Toxic Parent, Ketika Orang Tua jadi Racun

Ilustrasi (Foto:Depoedu)

KlikFakta.com – Umumnya masyarakat mengenal istilah toxic untuk menyebut soal teman, kekasih, atau pimpinan padahal orang tua (parent) juga berpotensi jadi toxic.

Toxic parent(ing) adalah orang tua atau gaya pengasuhan yang bersifat negatif atau buruk bagi anak. Perilaku negatif ini akan mengantarkan anak merasa stres hingga gangguan kecemasan.

Orang tua toxic slalu ingin mengontrol. Bukan hanya toxic ke anak-anak, namun kadang orang tua yang demikian akan berusaha mengontrol kehidupan anak sampai dewasa.

Setelah bertahun-tahun berhadapan dengan kritik, perintah mutlak, dan tekanan pada akhirnya akan membuatmu kebingungan menghadapi masa dewasa.

Ciri Toxic Parent

Melansir The Asian Parent, ada 8 ciri orang tua yang toxic.

Pertama, egois dan kurang empati pada anak. Kedua, emosi cenderung dramatis dan sulit diprediksi kemarahannya. Ketiga, menyalahkan anak atas kemarahannya.

Keempat, suka mengontrol. Kelima, kurang menghargai anak. Keenam, suka menyalahkan anak dan memberinya kritik berlebihan.

Ketujuh, menuntut anak secara berlebihan dan tidak realistis. Kedelapan, mengungkit jasanya pada anak.

Perasaan yang tertinggal

Setelah mengenal ciri toxic parent, berikutnya adalah mengenal rasa apa yang tertinggal akibat perlakuan buruk dan negatif dari orang tua.

  • Bingung menghadapi kehidupan dan tidak percaya diri
  • Merasa diri lebih buruk atau menganggap rendah diri sendiri
  • Tidak bisa atau merasa bersalah jika mengatakan tidak
  • Merasa lelah, marah
  • Merasa tak dihargai
  • Merasa sedang dimanipulasi
  • Merasa perlu mengubah perilaku dan jati diri
  • Merasa seperti “berjalan di atas cangkang telur” di sekitar orang tua

Waktunya Lari

Tidak ada yang bilang menghadapi atau keluar dari zona toxic itu mudah. Nyatanya keluar dari gaya hidup yang sudah menahun sangat sulit, bahkan untuk anak yang sudah dewasa.

Karena itu, jika sudah waktunya lari, maka larilah dari hubungan toxic ini!

Hal yang terpenting membatasi hubungan dengan orang tua. Berikan garis jelas tentang batasan mengatur dan masuk ke kehidupan pribadi.

Lalu kelilingi pergaulanmu dengan teman yang positif. Kemudian jangan lupa untuk mencintai diri sendiri.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *