Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kiprah Anak Muda di Ilmu Falak

Iseh Sulaiman Rois menunjukkan hasil pemrograman excel yang ia buat tentang penentuan peringatan orang meninggal (KlikFakta/Nur Ithrotul Fadhilah)

KlikFakta.com, JEPARA – Dewasa ini, ilmu falak mulai gandrung di kalangan anak muda, beberapa bahkan sudah memulai kiprah mentereng.

Iseh Sulaiman Rois, laki-laki asal Desa Teluk Wetan, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara menjadi salah satu anak muda yang menggandrungi ilmu falak.

Tak tanggung-tanggung, wisudawan terbaik dari Ma’had Aly TBS Kudus dengan konsentrasi ilmu falak tersebut mulai belajar ilmu falak sedari bangku Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Kecintaan pada ilmu falak mulai tumbuh saat ia mengetahui fungsi dari ilmu falak, sehingga ia pun berkecimpung di ekstrakulikuler ilmu falak.

“Saya tahu fungsi falak ketika Madrasah Aliyah (SMA), sampai akhirnya ikut ekstra lembaga pengembangan bakat. Dulu pas MTs ada pelajaran asal ngikuti aja,” terangnya

“Setelah dijalani ternyata hitung seru (dan) enak,” kata lelaki yang juga menjadi guru ilmu falak di MA Nurul Islam, Kriyan, Kalinyamatan, Jepara.

Rois, sapaan akrabnya, menuturkan jika ilmu falak bisa menjadi upaya ibadah dan kemaslahatan umat islam.

“Seperti ada kegiatan rukyatul hilal, penentuan jadwal imsakiyah, jadwal sholat, serta penentuan arah kiblat,” ungkap Rois.

“Kita gunakan (ilmu falak) untuk ubudiyah (taat kepada Allah),” lanjutnya.

Pemanfaatan Teknologi

Rois menuturkan jika ilmu falak pun mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya yakni pemanfaatan teknologi dan informasi.

Ia mengatakan salah satu keunggulan di jurusan ilmu falak yakni adanya pembelajaran astrofotografi.

“Astrofotografi bisa memaksimalkan HP untuk mengabadikan momen langit malam. Seperti galaksi, zodiak, dan bima sakti,” terangnya.

Tak cuma itu, ia juga mempelajari pembelajaran pemrograman android yang dalam jurusan ilmu falak.

“Belajar basis buat aplikasi yang ke depannya dapat memudahkan orang lain ketika dimintai bantuan,” katanya.

Di saat kuliah, ia mampu membuat pemrograman excel mengenai perhitungan peringatan orang meninggal. Seperti peringatan tiga hari, seminggu, 100 hari, setahun, hingga 1000 hari.

Selain itu, Rois juga membuat program penghitungan perjodohan menurut weton jawa. Saat ini, bagi Rois, perkembangan ilmu falak mulai pesat baik dalam bentuk alat atau teknologi.

“Di mulai rumus-rumus baru, tabel, alat-alat modifikasi, ditambah dengan kecanggihan teknologi,” kata Rois.

Kecanggihan teknologi pun mendukung produktifitas pengaplikasian ilmu falak salah satunya penggunaan image processing untuk melihat hilal.

“Falak itu tidak monoton, terus berkembang dan menyesuaikan ilmu-ilmu lain,” tukasnya.

Teknologi tersebut terbukti saat penentuan awal puasa 1444 H di Jepara beberapa waktu lalu. Rois yang juga menjadi saksi yang melihat hilal melalui citra kamera. Ia mengakui peran teknologi sangat membantu.

Berdirinya observatorium di perguruan tinggi, salah satunya yang berada di UIN Walisongo, Semarang, juga menjadi satu langkah maju untuk perkembangan ilmu falak yang dapat bersanding dengan teknologi.

Falak dan Generasi Milenial

Rois menuturkan saat ini minat generasi muda terhadap ilmu falak mulai meningkat apalagi dengan teknologi yang canggih.

Mereka lebih condong kepada praktik seperti astrofotografi yang bisa memanfaatkan gawai. Banyak anak muda berlomba-lomba untuk mengabadikan fenomena langit seperti saat ada bulan bersanding dengan bintang beberapa waktu yang lalu.

Saat ini, ada ide-ide dan inovasi baru yang muncul dari kiprah anak muda terhadap ilmu falak.

“Bahkan ada robot penentu arah kiblat,” ungkapnya.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *