Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kapan Nikah Pertanyaan Favorit Saat Lebaran, Bagaimana Menyikapinya?

Ilustrasi silaturahmi saat lebaran (foto: kumparan)

KlikFakta.com – Momen bahagia berkumpul bersama keluarga kala lebaran bisa seketika berubah menjadi sendu ketika pertanyaan “kapan nikah?” muncul. Terutama ketika kamu belum punya pasangan alias jomblo.

Bahkan terkadang, pertanyaan itu terus berulang hingga menusuk ke hati.

Kunci menghadapinya adalah tenang dan kendalikan. Melansir dari Kumparan, ada beberapa respon yang bisa kamu berikan untuk menghadapi situasi “kapan nikah?”

“Masih fokus bangun karier”

Jawablah dengan santai jika sekarang ini kamu masih ingin meniti karir. Kemudian beri penjelasan jika kamu bisa fokus membagi waktu dengan keluarga ketika sudah memiliki karir stabil.

Ajukan pertanyaan balik

Seperti kata pepatah, “the best defense is the best offend (pertahanan terbaik adalah serangan terbaik)”. Coba balikkan pertanyaan kepada si penanya.

“Kamu sendiri kapan punya momongan?” atau “Anak bude kapan nikah/lulus?”.

Tentu saja ini adalah langkah terakhir karena berbahaya, terutama jika penanya adalah bude. Bisa-bisa momen bahagia jadi emotional damage.

Doain aja ya

Santai saja, “minta doanya ya” adalah jawaban paling menyejukkan hati bagi para penanya.

Jika kamu tak mau menjawab sepatah kata apapun, berikan saja senyum terbaik dengan penuh keikhlasan.

Paling tidak, kamu punya niat baik untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga. Meskipun pada akhirnya pertanyaan menohok sering muncul.

Dari NU Online, sebenarnya Rasulullah SAW pernah mendapat curhatan dari seorang laki-laki yang jengkel lantaran silaturahmi dan perbuatan baik kepada keluarganya selalu mendapat respon tak mengenakkan.

Jika kamu benar seperti kondisi yang kamu katakan, maka kamu seolah menyuapi mulut mereka dengan abu yang panas, dan selama kamu berbuat demikian maka selalu akan ada penolong dari Allah yang selalu membersamaimu atas (perbuatan) mereka.” (HR Muslim).

Maknanya, dosa orang yang menyakiti orang lain, padahal orang itu berbuat baik pada mereka, seperti sakitnya orang yang makan abu panas.

Hadits ini bersifat universal, sehingga para jomblo yang kerap jadi sasaran bullying bisa menjadikannya rujukan bersikap.

Lebih baik, tahan amarahmu karena Allah SWT mencintai hambanya yang terus berbuat baik meskipun tersakiti.

Dan orang-orang yang menahan amarah dan memaafkan manusia lainnya. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.” (QS Ali Imran: 134)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *