Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

CCTV di Iran Bakal Identifikasi Perempuan yang Tak Pakai Jilbab, SP Menanti

Ilustrasi perempuan di Iran mengenakan jilbab sebagai aturan wajib negara Islam (Foto: Kumparan)

KlikFakta.com – Otoritas berwenang di Iran telah memasang CCTV yang akan membantu mereka mengidentifikasi para pembangkang yang tidak mengenakan jilbab. CCTV itu dipasang di tempat umum dan jalan di sejumlah titik di Iran.

Hal tersebut berdasarkan pengumuman kepolisian pada Sabtu (8/4).

Mereka yang tidak mengenakan jilbab akan mendapatkan surat peringatan.

“(pelanggar akan menerima) pesan teks peringatan tentang konsekuensinya,” kata pihak kepolisian.

Langkah pemasangan CCTV di negara Islam itu bertujuan untuk “mencegah perlawanan terhadap hukum jilbab”.

Melansir dari VOA Indonesia, Iran sebagai negara Islam menganggap para pembangkang yang tak mau memakai jilbab sudah menodai citra spiritual Iran dan menyebabkan situasi tidak aman.

Gelombang protes melepas jilbab sudah menggelora di negara itu semenjak kematian Mahsa Amini (22). Perempuan itu meninggal dunia setelah menjadi tahanan polisi moral lantaran ketahuan tidak memakai jilbab.

Demonstrasi besar-besaran terjadi di Iran hingga negara itu bereaksi keras dengan kekerasan.

Para perempuan yang ketahuan tidak memakai jilbab ditangkap. Mereka yang mendukung gerakan melepas jilbab tak luput dari sasaran penertiban.

Beberapa waktu lalu, video yang memperlihatkan dua wanita mendapat serangan lemparan yogurt mendapat perhatian global.

Media pemerintah Iran mengklaim tindakan itu sebagai bentuk peran aktif warga negara untuk menegakkan aturan.

Menanggapi peristiwa itu, otoritas pun kembali menegaskan akan memberi sanksi tegas pada siapapun yang melangagr aturan wajib jilbab.

Sebagai tanggapan atas pelemparan yogurt itu, presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan jika hijab sekarang jadi “masalah hukum”.

Mengutip Aljazeera, Raisi dalam sambutan langsung di televisi negara mengatakan “Jika beberapa orang bilang mereka tidak percaya (pada jilbab)… ada baiknya menggunakan (upaya) persuasi… Tapi poin pentingnya adalah ada persyaratan hukum (yang berlaku)… dan jilbab saat ini adalah masalah hukum”.

Sumber: VOA Indonesia

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *