Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Persijap Jepara Surati PSSI, Minta Liga 2 Dilanjut

Persijap Jepara melalui surat untuk Sekertaris Jenderal PSSI dengan tegas menolak pemberhentian kompetisi Liga 2 tahun 2022/2023.

KlikFakta.com, JEPARA – Persijap Jepara melalui surat untuk Sekertaris Jenderal PSSI dengan tegas menolak pemberhentian kompetisi Liga 2 tahun 2022/2023.

“Persijap Jepara adalah salah satu klub yang dari awal menolak dengan tegas usulan diberhentikannya Liga 2 2022/2023.”

Pada Kamis (12/01), Yunus Nusi, Sekjen PSSI menyampaikan Komite Eksekutif PSSI memutuskan untuk memberhentikan Liga 2 dan 3.

Presiden Persijap Jepara, M. Iqbal Hidayat melalui surat nomor 253/UDN/205/1-2023 menegaskan menolak pemberhentian Liga 2. “Karena ini menyangkut keberlangsungan ekosistem sepakbola Indonesia baik dari segi prestasi dan target klub, pengembangan skill dan pengalaman pemain-pemain muda ,” jelasnya melalui keterangan tertulis. 

Alasan yang paling utama menyangkut ratusan bahkan ribuan mata pencaharian pelaku sepakbola di Indonesia. Banyak di antara mereka merupakan tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah.

Persijap menyatakan, menghentikan Liga 2 dan menghilangkan ketentuan degradasi pada Liga 1 artinya meniadakan makna kompetisi secara harfiah.

Ini akan merugikan banyak klub yang telah memiliki target promosi dan menyelamatkan beberapa klub, yang berada di ambang degradasi.

Kebijakan ini akan menimbulkan dampak yang tidak sama bagi klub di masing-masing liga.

Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara pun telah lolos verifikasi oleh tim risk assesment dari Mabes POLRI dengan nilai 70.79 persen. Keputusan secara verbal pun, telah siap menggelar pertandingan.

Selain GBK Jepara, beberapa stadion klub Liga 2 lain yang siap menggelar pertandingan. Seperti Stadion Mandala Krida Sleman, Stadion Kebo Giro Boyolali dan stadion lain.

Ia menyatakan lapangan tersebut dapat menjadi venue kompetisi menggunakan format yang tepat. Di mana klub yang telah lolos verifikasi dapat menjadi tuan rumah dengan menggunakan sistem bubble.

Persijap Jepara mengaku tidak menandatangi persetujuan antarkelompok pada Liga 2.

Namun, pihaknya meminta kompetisi menggunakan sistem bubble dengan pembiayaan penyelenggaraan secara penuh ditanggung oleh LIB. Ini karena keterbatasan stadion yang layak, kesulitan finansial klub, dan implementasi dari syarat perpal no 10 tahun 2022 untuk menyelenggarakan pertandingan.

Jika LB tidak bisa memenuhi, Persijap Jepara mengungkapkan barulah opsi menunda dan membatalkan Liga 2 jadi pertimbangkan.

Melalui surat itu, Persijap Jepara meminta kejelasan secara detail mengapa menghentikan liga menjadi keputusan final. Serta mempertanyakan tentang ada tidaknya rencana cadangan dan upaya untuk menangani kendala yang ada.

“Karena besar harapan kami dari awal agar Liga 2 dapat dilanjutkan kembali demikian kami sampaikan untuk dapat,” terangnya dalam surat itu. 

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *