Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Jangan Sembarangan Kasih, Ini Efek Minum Kopi bagi Anak

Ilustrasi kopi (foto: tastingtable)

KlikFakta.com – Sebagian orang masih menganggap memberi minum kopi hitam kepada anak sebagai sesuatu yang normal dan efek aman. Terutama beberapa orang tua masih percaya jika kopi hitam bisa membantu mencegah anak kejang saat demam.

Atas alasan mengobati rasa penasaran anak pun, beberapa orang tua memberi anak balita mereka kopi.

Namun nyatanya, “untuk anak-anak, ada banyak potensi implikasi kesehatan dari kafein”. Begitu kata ahli endokrin pediatrik Roy Kim, MD.

American Academy of Pediatrics pun menyatakan tidak ada dosis kafein yang aman untuk anak-anak.

Cleveland Clinic melansir, anak-anak lebih sensitif terhadap efek dari kafein. Karena itu, pemberian minuman mengandung kafein seperti kopi, teh, dan minuman penambah energi bisa menyebabkan banyak masalah pada anak.

Beberapa efek yang mungkin dirasakan anak setelah minum kopi meliputi:

  1. Irama jantung yang tidak normal.
  2. Kecemasan.
  3. Dehidrasi.
  4. Diare.
  5. Sakit kepala.
  6. Tekanan darah tinggi.
  7. Murung.
  8. Gelisah.
  9. Kejang
  10. Gangguan tidur.
  11. Gemetar
  12. Sakit perut.

Orang dewasa pun bisa mengalami gejala seperti di atas. Hal yang sama juga berlaku untuk anak-anak dan bayi.

KlikDokter bahkan dalam laman resminya menjelaskan kopi bisa merangsang kejang dan justru mengurangi efektivitas kerja obat anti-kejang.

Dokter Kim pun mengungkapkan beberapa masalah yang mungkin bisa muncul jika anak mengonsumsi kafein:

 

Tidur Terganggu

Kafein bisa menyebabkan gangguan tidur bagi banyak orang. Karena kafein sendiri bisa membantu tetap terjaga. Tapi bagi beberapa orang, kafein bisa menyebabkan kesulitan tidur, sering terbangun, dan durasi tidur jadi lebih pendek.

Waktu tidur tidak berkualitas ini bisa menyebabkn berbagai masalah kesehatan. Terutama bagi anak-anak yang masih tumbuh dan berkembang.

“Lebih lagi, gangguan tidur diakui sebagai sumber dari banyak masalah perkembangan anak, termasuk hal-hal seperti rentang perhatian yang rendah dan kewaspadaan yang rendah di sekolah,” catat Dr. Kim.

“Itu juga dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, dan dapat mengubah nafsu makan dan tingkat insulin anak-anak, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.”

 

Gangguan cemas pada anak

Anak yang tingkat toleransi kafeinnya lemah akan merasa gelisah setelah minum kopi. Bahkan, beberapa anak akan mengalami gemetar.

Pada efek panjangnya “gangguan tidur dapat menurunkan toleransi terhadap stres, seperti menangani berita sedih atau situasi stres,” kata Dr. Kim.

 

Membuat ketagihan

“Kafein adalah stimulan, dan memang memiliki beberapa sifat adiktif,” Dr. Kim menjelaskan.

“Pada orang yang terbiasa dengannya (kopi), pergi tanpanya (kopi) dapat menyebabkan mereka mendambakannya, perlu mendapatkannya. Dan itu bukan hal yang baik untuk dilihat terjadi pada anak-anak.”

 

Sering mengandung banyak gula

Kopi, teh, dan minuman berenergi memiliki kandungan gula sangat tinggi. Terutama produk kopi kemasan rasa-rasa, seperti cappuccino dan kopi moka yang beredar luas.

“Minuman berkafein sering kali mengandung gula, jadi konsumsinya secara langsung terkait dengan peningkatan berat badan dan obesitas,” Dr. Kim memperingatkan. Gula juga dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi dari: resistensi insulin, prediabetes, dan diabetes tipe 2.

 

Mulai kapan anak bisa minum kafein

Faktanya, tidak ada jumlah kafein aman untuk konsumsi anak di bawah 12 tahun. American Academy of Pediatrics pun menyatakan kafein tidak aman untuk anak.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *