Secara simbolis PLT Bupati Jepara memberikan beras kepada kelompok tani sumber tani. (KF.Istimewa) |
Klikfakta.com, JEPARA – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kristiandi menyalurkan 6 ton beras kepada petani di enam desa di Kecamatan Kedung yang mengalami gagal panen. Penyerahan secara simbolis dilakukan di Kelompok Tani Sumber Tani Desa Menganti Kecamatan Kedung, Jumat (15/11/2019).
Hadir dalam kegiatan penyerahan ini Asisten II Sekda Jepara Mulyaji, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Achid Setiawan, Kabag Perekonomian Setda Jepara Edi Marwoto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Ary Bachtiar, Camat Kedung Sisnanto Rusli dan sejumlah pejabat terkait.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara Achid Setiawan mengungkapkan, berdasarkan data yang dimilikinya, Kecamatan Kedung menjadi wilayah paling banyak mengalami gagal panen. Total dari 511 hektar lahan padi yang mengalami gagal panen di Jepara, sebanyak 257 hektarnya ada di Kecamatan Kedung.
Enam desa tersebut yakni Desa Menganti dengan 3 kelompak tani sebanyak 127 orang, Desa Surodadi dengan 2 kelompok tani sebanyak 112 orang, Desa Karangaji sebanyak 146 orang, Desa Sowan Lor sebanyak 113 petani, Desa Kedungmalang 3 kelompok tani sebanyak 39 orang dan Desa Kalianyar sebanyak 63 orang. Setiap petani yang mengalami gagal panen mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 kg.
“Di Kecamatan Kedung ada 11 kelompok tani dari enam desa yang mengalami gagal panen atau puso. Padi yang ditanam pada MT II April hinggi Mei lalu harapannya bisa dipanen pada Agustus atau September. Namun karena pasokan air tidak mencukupi sehingga gagal panen. Jika kondisi normal dapat menghasilkan padi sekitar 5,4 ton per hektar,” jelas Achid.
Achid menambahkan, upaya perlindungan terhadap petani telah dilakukan diantara dengan mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dengan iuran premi 36 ribu per hektar. Akan mendapatkan klaim ganti rugi bila terjadi puso sebesar Rp. 6 juta per hektar.
Sementara itu, Plt Bupati Jepara Dian Kristiandi mengatakan, tujuan diberikanya bantuan beras ini untuk meringankan beban anggota kelompok tani dalam pemenuhan pangan yang mengalami gagal panen. Selain itu juga untuk mengurangi tingkat resiko terjadinya kerawanan pangan akibat gagal panen.
“Kami mohon jangan dilihat jumlah beras yang berikan, tetapi ini sebagai bentuk perhatian dan kepedulian yang diberikan pemerintah kepada para petani yang lahannya gagal panen,” kata Andi.
Andi menambahkan, dampak musim kemarau memang luar biasa termasuk di sektor pertanian. Kedepan, katanya, Pemkab akan mengupayakan pembuatan embung-embung yang bisa menampung air sehingga saat musim kemarau petani tidak lagi kekurangan air untuk pertanian. Termasuk pembuatan sumur-sumur di sekitar lahan,“Kita semua juga perlu instropeksi diri, sebab kekeringan ini juga sebenarnya ada campur tangan manusia yang sembarangan menebang pohon. Mari jaga lingkungan kita,” tandasnya.
Editor : Ali Akbar