Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Pejabat Diminta Naik Angkutan Umum, Bahlil: Jangan Ajarin Saya, Saya Kondektur Angkot 3 Tahun di Terminal!

Bahlil Lahadahlia Membuka Acara Orientasi dan Outbond DPP Partai Golkar di Bogor (Foto: Instagram @golkar.indonesia)

KlikFakta.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan respon terhadap usulan agar pejabat negara menggunakan angkutan umum.

Pernyataan ini muncul sebagai reaksi terhadap saran dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) yang meminta agar pejabat lebih sering menggunakan transportasi umum untuk memahami kondisi kemacetan yang dialami masyarakat.

Dilansir dari Tribunnews.com, dalam sebuah acara di The Highland Park Resort, Bogor, pada Minggu (2/2/2025), Bahlil menyatakan bahwa ia tidak perlu diajari cara menggunakan transportasi umum karena memiliki pengalaman sebagai kondektur dan sopir angkot selama masa sekolahnya.

“Jangan ajari saya naik angkutan umum. Saya kondektur angkot 3 tahun di terminal, jadi sopir angkot 2 tahun waktu SMA. Kuliah juga bawa angkot,” kata Bahlil pada pada sela-sela acara outbond DPP Partai Golkar, Minggu (2/2).

Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak keberatan jika diminta untuk naik angkutan umum, tetapi menekankan bahwa kebiasaan tersebut tidak perlu diumumkan secara publik. “Nggak ada masalah. Tapi nggak perlu untuk diumumin begitu lah,” tambahnya.

Bahlil menganggap bahwa ia sudah cukup berpengalaman dalam hal ini dan siap memberikan penjelasan kepada mereka yang membutuhkan.

“Kalau memang butuh upgrading, pejabat untuk bagaimana teknik naik angkot, nanti ajak saya saja yang jadi (mengajarinya),” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI, Djoko Setijowarno, mengusulkan agar pejabat negara membiasakan diri menggunakan angkutan umum.

Djoko menekankan pentingnya membatasi pengawalan bagi pejabat negara lainnya, kecuali untuk presiden dan wakil presiden.

“Semestinya, pejabat negara membiasakan menggunakan angkutan umum, minimal sekali seminggu, bercampur dengan masyarakat umum akan mengetahui kondisi sebenarnya,” ujar Djoko sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Senin (27/1). Ahmat Saiful

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *