Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

PPP, PKB, dan Gerindra Jepara Beri Sinyal Bentuk Koalisi

KlikFakta.com, JEPARA – Dinamika pembentukan koalisi untuk Pilada Jepara tahun 2024 terus bergulir. Salah satunya muncul sinyal koalisi antara Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kesatuan Bangsa (PKB), dan Partai Gerindra.

Poros baru ini dinilai untuk memungkinkan dalam melawan gagasan koalisi besar salah satu calon bupati yang bukan kader partai.

Sinyal poros muncul dalam pertemuan bertajuk Halalbihalal yang digelar secara tertutup di Rumah Makan Rengkot Buyut, Jepara, pada Minggu (5/5/2024).

Pertemuan tertutup yang berlangsung sekitar satu jam itu diikuti oleh petinggi ketiga partai, yakni Gerindra dihadiri Ketua DPC, Arizal Wahyu Hidayat dan Bendahara DPC Purwanto.

Dari PKB, hadir Ketua DPC Nuruddin Amin atau Gus Nung dan jajarannya. Sedangkan dari PPP, dihadiri langsung oleh Masykuri, Ketua DPC PPP Kabupaten Jepara dan jajarannya.

Meskipun ketiga partai itu belum mendeklarasikan diri dalam sebuah koalisi, mereka menyatakan bahwa komunikasi intens ketiganya sudah berlangsung sejak lama secara diam-diam.

Jika ketiga partai ini menjadi koalisi untuk Pilkada, maka akan terkumpul 25 kursi atau separuh dari kursi DPRD Jepara, dan menjadi kekuatan besar. Dengan rincian PPP 10 kursi, Gerindra 8 kursi, dan PKB 7 kursi.

Gus Nung, sapaan akrab Nuruddin Amin, mengatajan pertemuan ini bukan bentuk dari koalisi. Tapi, ia tidak menampik adanya komitmen langkah bersama untuk ke depan.

”Kita belum secara resmi berkoalisi. Tapi kita punya komitmen untuk melangkah bersama-sama menentukan langkah-langkah ke depan. Untuk menyongsong pilkada ini. Katakanlah ini embrio koalisi,” kata Gus Nung.

Diberitakan sebelumnya, salah satu bakal calon bupati (bacabup), Witiarso Utomo menggelindingkan narasi akan membentuk koalisi besar. Narasi ini diharapkan akan berujung adanya calon tunggal.

Bagi Gus Nung, lebih banyak pilihan calon justru lebih baik.

Sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan untuk memilih calon sebagai bupati Jepara.

“Biar calon bupati yang muncul tidak satu atau dua. Jadi sebenarnya kita punya potensi pemimpin yang cukup banyak. Terutama yang sudah digodok oleh partai politik,” jelas Gus Nung.

Dalam pertemuan ini, belum ada pembicaraan terkait nama-nama calon yang akan diusung. Namun ketiga partai ini memiliki keinginan untuk mengusung kader sendiri.

“PPP tidak mengharap dari orang lain. PPP harus kaderisasi,” tegas Masykuri.

Sikap yang sama juga disampaikan oleh Arizal. Sebab, dia meyakini bahwa pemikiran orang partai tentu akan berbeda dengan pola pikir non partai.

”Kalau dari kita pinginnya kader. Karena kita membangun partai itu tidak mudah,” jelas Arizal.

Terlepas dari kader atau non kader, ketiga partai itu tetap berpedoman bahwa yang menentukan rekomendasi adalah DPP partai masing-masing. Sehingga apapun keputusannya nanti, maka DPC akan tetap tegak lurus dengan DPP.

Terlepas dari itu, Arizal mengungkapkan, bahwa pertemuan tiga partai ini merupakan respon atas keprihatinannya melihat situasi politik di Jepara belakangan ini. Di mana, banyak bakal calon yang mengklaim seolah-olah sudah mendapatkan rekomendasi dari DPP partainya akhirinya. ariez

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *