KlikFakta.com, JEPARA – Ketua DPRD Kabupaten Jepara Haizul Maarif, meminta edukasi tentang mitigasi bencana untuk lebih dimasifkan. Di samping juga intensif menggelar pelatihan penanggulangan bencana.
Gus Haiz, sapaan akrabnya menyebut, pihaknya telah menambah anggaran pelatihan tahun depan. Terlebih saat ini sudah banyak desa-desa yang memiliki relawan siaga bencana.
Hal itu ia sampaikan dalam dialog interaktif di LPPL Radio Kartini FM Jepara, Selasa (19/12/2023).
“Meskipun tidak banyak, harapan kami juga bisa untuk memberikan edukasi pelatihan yang semakin merata kepada masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut mengenai pelatihan kesiapsiagaan bencana, Ketua Dewan pun minta supaya BPBD menambah sarananya melalui platform video digital.
Yakni melalui video berdurasi pendek dengan materi yang mengena. “Buat 59 detik maksimal, itu sangat mengena sekali buat anak-anak milenial khususnya,” kata Gus Haiz.
Terlebih, dia mencatat saat ini baru terbentuk enam desa tangguh bencana di Kabupaten Jepara.
Meliputi Desa Tempur, Batukali, Karangrandu, Gerdu, Bungu, dan Damarwulan.
Menurutnya video pendek tersebut upaya edukasi akan semakin efektif karena jangkauannya yang luas.
Sementara, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto menjelaskan terkait siklus manajemen bencana. Mulai masa pra, saat, dan pasca-bencana. “Di tiga masa inilah ada beberapa jenis kegiatan yang sifatnya berbeda,” tuturnya.
Di masa prabencana, pihaknya melakukan pembekalan terhadap masyarakat. Materi yang diberikan meliputi pelatihan mitigasi maupun peningkatan kapasitas.
Selain itu, ada pula pembentukan desa siaga bencana, serta desa tangguh bencana.
“Kelompok-kelompok inilah yang selalu rutin sebagai potensi kami, untuk membantu pemerintah dalam setiap menanggulangi bencana,” kata dia.
Sedangkan kegiatan di saat bencana atau masa tanggap darurat, di antaranya pembuatan posko, mengaktifkan dapur umum, hingga evakuasi. Kemudian di masa setelah bencana, dilakukan upaya-upaya pemulihan.
Dalam menghadapi musim hujan, lanjut Arwin, masyarakat diimbau agar selalu waspada. Selain bersiap diri akan potensi bencana, juga senantiasa membaca tanda alam. Sebab, menurutnya sifat berencana di Kabupaten Jepara selalu berulang.
“Melakukan mitigasi dan mengenali potensi bencana yang ada di lingkungannya. Apa saja yang pernah terjadi. Itu menjadi bekal pertama untuk bersiap-siap,” ujarnya.
Terkait peta bencana, BPBD Kabupaten Jepara telah merilisnya. Informasi itu bisa diakses pada situs web bpbd.jepara.go.id. Pihaknya pun selalu membuka layanan saluran siaga (hotline) 08112766451.