“Pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.” (Ki Hajar Dewantara)
Nukilan kata inspiratif Ki Hajar Dewantara sebagai dasar filosofi implementasi Kurikulum Merdeka menjadi ruh dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran berbasis pada kebutuhan murid Student Centered Leraning. Keberagaman latar belakang dan kondisi murid menjadikan karakteristik murid berbeda-beda sehingga kebutuhan murid juga berbeda-beda. Kondisi ini yang menjadi pertimbangan diperlukannya layanan pembelajaran yang berbeda agar murid mencapai kenyamanan dalam belajar dan hasil yang optimal. Konsep ini dalam implementasi Kurikulum Merdeka dikenal Pembelajaran Berdiferensiasi.
Ada 3 konsep Diferensiasi Pembelajaran, yaitu: (1) Diferensiasi Konten yang terakit dengan apa yang diajarkan kepada murid, (2) Diferensiasi Proses mengacu pada bagaimana murid memahami atau memaknai informasi atau materi, dan yang ke (3) Diferensiasi Produk atau tagihan yang diharapkan dari murid. Konsep ini baru dalam kegiatan pembelajaran yang sangat berbeda dengan KBM yang dilaksankan berdasarkan kurikulum sebelumnya. Sehingga dalam implementasinya di SMA Negeri 2 Bae banyak kendala yang dihadapi yaitu: (1) Masih lemahnya pemahaman implementasi pembelajaran berdiferensiasi, (2) Terbatasnya modul ajar yang menunjukkan implementasi pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan kondisi murid SMA Negeri 2 Bae. Untuk itu sebagai solusinya dilaksanakan PeKoJar.
PeKoJar
Pekojar adalah pendampingan komunitas belajar pada rumpun mapel yang melakukan kegiatan secara intensif terhadap anggota komunitas sesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus kegiatan. Pada komunitas belajar tersebut sebagai koordinator komunitas dari guru penggerak, pengajar praktik dan fasilitator yang ada di sekolah. Karena pengalaman pendidikan sebagai guru penggerak yang memiliki
kuwajiban untuk bergerak dan menggerakkan. Pada saat ini Komunitas Belajar di SMAN 2 Bae ada 7 kelompok sesuai dengan jumlah guru penggerak yang ada di sekolah kami.
Dokumentasi Gambar diambil dari Web SMAN 2 Bae
Langkah-langkah kegiatan PeKoJar
- Pembentukan Komunitas Belajar
Diterbitkan SK Komunitas Belajar SMAN 2 Bae yang dibentuk pada tanggal 2 Agustus 2023 Nomor: 800/ 1178.1/2023. - Rakor Koordinator Komunitas
Di awali dengan pertemuan para koordinator komunitas yang dilaksanakan secara daring dan luring. Pertemuan Koordinator komunitas dilakukan sebulan sekali, sedangkan pendampingan komunitas masing-masing sepekan sekali. Materi kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan dan persoalan yang ada pada masing-masing komunitas.
- Menyusun Program Kegiatan
- Penguatan Konsep Pembelajaran Berdiferensiasi.
- Menyusun ATP dan Modul Ajar
Dalam kegiatan ini penekanan pada munculnya langkah-langkah pembelajaran
yang menunjukkan adanya kegiatan pembelajaran berdiferensiasi.
- Menunjuk role model pembelajaran berdiferensiasi sebagai contoh nyata.
Penyusunan program kegiatan dilakukan dalam rapat koordinasi koordinator. Selanjutnya dilaksanakan dalam pendampingan masing-masing komunitas.
- Kegiatan Pendampingan Komunitas Belajar (Pekojar)
a. Materi pendampingan berdasarkan kesepakatan anggota komunitas masing-masing/ dari permasalahan yang paling mendesak.
b. Waktu pelaksanaan pendampingan masing-masing komunitas berbeda sesuaidengan kelonggaran anggota/ menggunakan jam MGMP.
5. Refleksi Kegiatan Komunitas Belajar.
Refleksi dilaksanakan pada akhir bulan/ minggu keempat. Diawali dengan refleksi komunitas dan diteruskan dalam rakor koordinator Komunitas.
Untuk mengukur ketercapaian kegiatan Pekojar dilakukan dengan: (1) Supervisi kunjungan kelas saat KBM, (2) Wawancara dengan siswa dan guru/ testimoni, (3) Angket sebelum kegiatan pendampingan dan sesudah pendampingan. (Puji Rahayu)