klikFakta.com, JEPARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mengoptimalkan Gerakan “Yuk Sekolah Maneh” (Ayo Sekolah Lagi), untuk menangani permasalahan anak tidak Sekolah (PATS) di Kota Ukir.
Kamis, (2/11/2023) digelar Rapat Koordinasi PATS dalam rangka meningkatkan sinergitas dan komitmen mendukung gerakan “Yuk Sekolah Maneh” tahun 2023. Kegiatan digelar di Gedung Shima, Setda Jepara.
Kegiatan ini diikuti lintas lembaga pemangku kepentingan pendidikan di Jepara, baik pemerintah, ormas, masyarakat, forum pusat kegiatan nelajar masyarakat (PKBM), hingga petinggi. Mendampingi Plt. Kepala Bappeda Amirul Mukminin dan Ka diskominfo Arif Darmawan.
Sekda Jepara Edy Sujatmiko mengatakan, penanganan anak putus sekolah perlu mendapat dukungan tokoh masyarakat. Tidak hanya oleh pemerintah melalui jajarannya, tapi harus bersama-sama menanganainanak tidak sekolah.
“Ini sejalan Pasal 31 Undang-Undang Dasar (UUD) disebut bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayai,” kata Edy.
Dikatakan, sasaran PATS ini adalah anak berusia 7 hingga 18 tahun, atau setingkat SD/MI, dan SMP dan MTS. Ini sejalan dengan harapan tuntaskan wajib belajar sembilan tahun.
Ada beberapa faktor penyebab anak putus sekolah, yaitu sosial budaya bahwa anak tidak perlu sekolah formal, selanjutnya faktor ekonomi, fasilitas pendidikan jauh, serta pendidikan bukan prioritas mereka.
“Tahun 80 an pendidikan bukan jadi prioritas banyak. Tapi sekarang mulai terkikis,” kata dia.
Saat ini Jepara berhasil mengembalikan 634 ATS ke bangku pendidikan. Jumlah itu hampir 55 persen dari total 1.155 ATS yang sejauh ini terdata di Jepara. Angka tersebut berdasar hasil pendataan riil yang telah dilakukan di 153 desa/kelurahan di Jepara. Sedangkan 48 desa lain belum melakukan pendataan.
Dengan fakta tersebut, Edy Sujatmiko menekankan agar seluruh desa/kelurahan segera menyelesaikan pendataan agar seluruh ATS yang ada segera bisa diupayakan kembali ke sekolah. (adv)