Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Lalu Lintas Kapal di Jepara Perlu Sistem Navigasi

Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta saat menerima audiensi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Direktorat Jendral Perhubungan Laut Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Tanjung Emas Semarang di Ruang Command Center pada Kamis (15/6/2023)

KlikFakta.com, JEPARA – Jepara memiliki lalu lintas kapal yang cukup ramai di wilayah pantai utara Jawa. Karema itu peran navigasi serta sarana prasarana menjadi penting, khususnya dari Jepara menuju Karimunjawa dan sebaliknya.

Hal itu diungkap Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta saat menerima audiensi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Direktorat Jendral Perhubungan Laut Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Tanjung Emas Semarang di Ruang Command Center pada Kamis (15/6/2023).

Audiensi tersebut sebagai upaya peningkatan keselamatan pelayaran di wilayah laut Jepara,

“Dengan adanya ini saya jadi tertarik dengan kenavigasian. Mungkin nanti kita libatkan juga tim dari posko terpadu agar menambah ilmu,” kata Edy.

Sebagai destinasi wisata unggulan Jepara, ia berharap lalu lintas kapal dari dan menuju Karimunjawa dapat terpantau melalui Stasiun Radio Pantai (SROP) Jepara dan SROP Karimunjawa.

“Kapal rakyat wajib memiliki AIS (Automatic Identification System) agar dapat dipantau, berikan sosialisasi semua kapal di perairan Jepara wajib memiliki AIS,” ucapnya.

Edy menyayangkan banyaknya kapal rakyat yang belum memiliki sistem kenavigasian yang tepat. Pasalnya ini membuat sulitnya pemantauan dan pencegahan kapal hilang atau tenggelam di perairan Jepara.

Ia juga menyesalkan awak kapal yang telah memiliki fasilitas AIS namun sering mematikannya.

“Kami mohon bimbingannya, terutama mengenai peralatan navigasi yang memadai bagi kapal rakyat,” tutur Edy.

Kepala Distrik Navigasi Kelas II Semarang Dian Nurdiana menerangkan, setiap hari kurang lebih 5.000 kapal melintas di wilayah operasinya. Oleh sebab itu peran navigasi amat penting dalam mengatur lalu lintas kapal dan memantau kapal yang melintas.

“Kami memiliki tim quick response yang selalu siap memperbaiki peralatan navigasi kami serta tim di command center kami yang tanggap apabila ada insiden kapal hilang atau tenggelam,” kata Dian.

Di Jepara sendiri terdapat tiga menara suar milik Kemenhub. Masing-masing di Pulau Panjang, Pulau Mandalika, dan Pulau Nyamuk. Ketiga menara suar tersebut masih aktif dan selalu dijaga oleh petugas yang berwenang. adv

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *