Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kasus LSD di Jepara Capai Ribuan, DKPP Pastikan Stok Vaksin Aman

DKPP Jepara saat melakukan penyuntikan vaksin kepada sapi (istimewa)

KlikFakta.com, JEPARA – Saat ini kasus aktif Lumpy Skin Disease (LSD) di Jepara berjumlah 2.397 per Kamis (14/6/2023).

LSD adalah penyakit menular akibat virus dari keluarga Poxviridae. Gejala penyakit ini meliputi munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara Mudhofir menerangkan, untuk kesembuhan ternak dari LSD ketika tanda-tanda klinisnya sudah tidak ada.

“Jadi mayoritas membaik menuju sembuh karena luka LSD sudah meletus butuh menutup kembali sehingga butuh waktu. Sehingga kesannya kasus aktif banyak sekali. Di lapangan yang menuju sembuh itu banyak,” terangnya.

Hari Senin (17/6/2023), DKPP Jepara mendapatkan tambahan vaksin sebanyak 1000 buah dan total satu bulan ada 2600 buah vaksin.

“Itu yang 1600 sudah habis sekarang stoknya tinggal 1000. Hari ini jalan ke Tunahan Kecamatan Keling. Untuk Jepara ketersediaan aman,” katanya.

Untuk hari ini, Mundhofir membeberkan akan menyuntikan 120 vaksin kepada hewan sebagai bentuk pencegahan LSD.

Ia menambahkan, jika vaksin LSD hampir habis, pihaknya baru akan mengajukan lagi.

“Jadi menghindari agar kabupaten tidak menumpuk vaksin. Kita tidak menyetok vaksin banyak,” ungkap Mudhofir.

Sebetulnya, pihaknya mengalami kendala dengan kondisi keandalan jaringan listrik di Jepara yang sering padam. “Kalau alat pendingin mati, kondisi vaksinnya akan rawan,” katanya.

Ia menerangkan, kasus penyebaran virus LSD paling banyak biasanya di pasar hewan.

“Karena beberapa sapi yang dibawa ke pasar dengan kondisi pasar sedang penuh, penularannya cepat,” tuturnya.

Mengenai Kepulauan Karimunjawa, ia mengatakan ada sekitar 12 sapi yang terjangkit LSD. “Kita juga kaget dari mana (sapi dengan LSD). Ternyata sapi baru yang didatangkan dari daerah luar,” kata Mudhofir.

“Awalnya mau pencegahan dengan vaksinasi, ternyata sudah ada. Kita kirim ke sana tim,” sambungnya.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *