KlikFakta.com – Mengganti pembalut sesering mungkin ketika masa menstruasi sangat penting bagi perempuan. Terutama karena darah yang keluar dari vagina menimbulkan kondisi lembab dan membuat bakteri dan jamur berkembang cepat.
Meskipun kamu merasa darah yang keluar hanya sedikit, kamu tidak boleh menggunakan satu pembalut untuk seharian.
Melansir dari halodoc, kondisi lembab dari pembalut bisa memicu pertumbuhan mikroba Candida albicans, Staphylococcus aureus, E. coli, dan Pseudomonas aeruginosa.
Berapa lama penggunaan pembalut
Laman hellosehat menyarankan kamu untuk menggunakan pembalut dalam durasi 4 sampai 6 jam pemakaian.
Dengan kata lain, kamu perlu mengganti pembalut 4 hingga 6 kali sehari.
Namun, durasi itu bukan waktu yang kaku. Jika sedang deras, kamu bisa mengganti pembalut 2 jam sekali untuk menghindari lembab dan bau.
Beberapa orang memilih untuk mengganti pembalutnya ketika buang air kecil.
Mengganti pembalut = menjaga kesehatan
Pembalut yang tidak sering diganti akan menyebabkan infeksi bakteri atau jamur yang berakibat pada munculnya ruam.
Selain karena kondisi basah, material pembalut yang terdiri dari plastik dan getah akan membuat ruam menyakitkan. Jadi semakin sering mengganti pembalut akan meminimalkan efek buruk dari material pembalut.
Hal lain yang mungkin saja timbul akibat tidak sering mengganti pembalut ketika menstruasi adalah alergi alias dermatitis. Secara sederhana, dermatitis adalah peradangan kulit akibat kontak dengan pemicu alergi atau iritasi.
Ada dua kemungkinan penyebabnya, yakni zat perekat pembalut atau gesekan pada kulit selangkangan.
Ciri alergi pembalut:
- ruam kulit serta gatal di selangkangan
- rasa panas seperti terbakar
- keputihan
- vagina membengkak
- kulit kemerahan
- benjolan yang terasa gatal
Untuk mencegah alergi, salah satu caranya adalah dengan rutin mengganti pembalut. Selain itu, pilihlah pembalut berlabel hipoalergenik atau yang organik 100 persen kapas.
Sumber: hellosehat, halodoc