Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Geliat Bisnis Tenun Troso Jelang Lebaran, Antara Menjanjikan dan Membosankan

Model baju edisi raya dari KainRatu Troso, Jepara (KlikFakta/istimewa)

KlikFakta.com, JEPARA – Geliat bisnis tenun troso khas Jepara terus nampak menjelang lebaran. Namun tidak semua mengalami geliat yang menjanjikan.

Beberapa dari mereka mengalami lonjakan pesanan. Seperti halnya pemilik produksi kain dan baju tenun Kainratu, Muhammad Hamdan (38). Ia menerangkan jika permintaan tenun troso naik 2 kali lipat.

“Kebanyakan (pesan) online, jelang lebaran lumayan meningkat kira-kira hampir 2 kali lipat,” katanya pada Sabtu (8/4/2023).

Ia menjelaskan peningkatan tahun ini lebih banyak, ketimbang tahun sebelumnya.

“Kalau tahun kemarin kan mulai pulih dari Covid,” ungkapnya.

Pembelinya rata-rata berasal dari Jakarta, Sulawesi, hingga Kalimantan. Di suasana jelang lebaran, ia menerangkan terjadi peningkatan permintaan untuk model baju khusus lebaran dan hampers.

“Ada yang beli buat ditaruh tokonya untuk jualan (edisi) lebaran. Ada yang juga untuk parsel-parsel, sama memberi sarung ke orang,” terangnya.

Namun ia mengaku kewalahan karena kurangnya jumlah penjahit. Selain itu karena mendekati lebaran, Hamdan kadangkala tak dapat menerima pesanan baju custom, kecuali dalam jumlah banyak.

“Kita kan buat sampelnya tidak sekali jadi, biasanya harus perubahan atau revisi,” terang laki-laki yang juga lulusan Universitas Negeri Semarang.

“Kita kan bermitra dengan penjahit, kita pengennya ada tambahan tapi dari mereka kadang menerima jahitan dari luar,” lanjutnya.

Proses pengerjaan pakaian ini lebih banyak di rumah, lanjut Hamdan. Ia banyak bermitra dengan pengrajin kecil di sekitar Troso dengan jumlah sekitar 30 orang.

Ia menerangkan perharinya bisa mengirim 10 paket tenun troso. Namun jelang lebaran, ia memprediksi pengiriman akan mulai overload, sehingga ia khawatir pesanan baru sampai seusai lebaran.

Untuk menunjang keberlangsungan bisnisnya, Hamdan menerapkan strategi penjualan dengan menyiapkan model baju baru dan menambah karyawan bagian marketing.

“Selain itu kita juga ikut pameran, salah satunya ikut Inacraft di Jakarta,” tambahnya.

Geliat bisnis tenun troso yang menggiurkan tidak sama berlaku bagi semua pebisnis dan pengrajin.

Seperti halnya Rohani Syam pemilik produksi Anggrek Jaya Tenun menuturkan tak ada lonjakan penjualan.

Malah, ia mengatakan permintaan pasar cenderung sepi. Tetapi ia tetap bersyukur karena masih memiliki tender pengadaan kain tenun untuk hotel di Bali milik keluarga Wakil Gubernur Bali.

“Saling mengisi, ini sepi tapi dapat order dari Bali,” katanya pada Jumat (14/4/2023).

Ia juga menerangkan masih memiliki stok baju jadi yang belum laku di pasaran. Rohani Syam menambahkan jika ia tak memasarkan secara daring, sehingga hanya mengandalkan pembelian secara luring.

Meskipun demikian, ia tetap berharap mendapat orderan seperti sebelum pandemi. Karena sebelumnya ia sempat kebanjiran orderan kain tenun.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *