KlikFakta.com, JEPARA – Para pegiat media sosial (medsos) berperan penting dalam mendukung kontestasi Pemilu 2024. Salah satunya dalam menangkal berita hoaks di ranah digital.
Data dari Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo), telah mengidentifikasi sebanyak 771 hoaks sepanjang Agustus 2018 hingga Februari 2019. Angka ini terus meningkat hingga hari pemilihan umum pada 17 April 2019.
Muslichan, Kepala Bidang Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Jepara menyebut kecerdasan menyaring informasi dapat menjadi jala dari berbagai terjangan hoaks.
Hal tersebut disampaikan Muslichan dalam acara temu penggiat medsos di wilayah Mayong yang bertajuk “Sukseskan Pemilu 2024, Tangkal Berita Hoaks” pada Sabtu (25/02) di Pendopo Kecamatan Mayong.
“Kesadaran dalam menggunakan media sosial perlu terus dibangun agar hoaks tidak menyebar di dunia maya. Karenanya peran para pegiat media sosial sangat penting dalam menyukseskan Pemilu 2024,” kata Muslichan.
Ia menjelaskan elemen berita hoaks sering menggunakan kalimat persuasif yang memaksa, seperti penggunaan huruf besar dan tanda seru dalam artikel.
Elemen selanjutnya tidak ada tanggal dan hari yang jelas, serta lebih berupa opini dari seseorang, bukan berisi fakta.
Muslichan menuturkan pentingnya tak ikut meneruskan informasi hoaks. Masyarakat dapat memanfaatkan kanal-kanal aduan untuk pelaporan.
“Bisa melalui situs web aduankonten.id, lewat alamat e-mail aduankonten@kominfo.go.id, atau via Whatsapps di nomor 08119224545,” kata Muslichan.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jepara Haizul Maarif berharap para pegiat medsos tak hanya berpikir mencari pemimpin baik saat pesta demokrasi nanti, tapi ikut waspada pada persebaran hoaks.
“Jangan kemudian mentah-mentah seketika membagi informasi yang didapat ke publik, tanpa proses tabayun,” ujarnya.
Guz Haiz menuturkan pentingnya masyarakat untuk bersikap cerdas agar bisa mewujudkan pemilu aman dan damai.
Penyebaran hoaks dimanfaatkan oleh orang tertentu untuk menebarkan keresahan, lanjut dia, yang pada ujungnya bisa meningkatkan sikap saling curiga.
Kondisi tersebut mempertaruhkan iklim kondusif, ketentraman, dan ketertiban masyarakat demi kepentingan sesaat.
“Perkembangan teknologi jangan sampai menjadikan kita golongan yang merugi. Bahkan merusak tatanan. Kita sama-sama ingin negara kita senantiasa kondusif,” tuturnya.
Penggiat media sosial Nur Rohmad menyampaikan bahwa medsos memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari memperluas lingkar pertemanan, penunjang bisnis, sumber ilmu baru, hingga dapat menolong sesama.
“Via medsos orang bisa cepat mengabarkan suatu peristiwa, seperti yang tengah terkena musibah dan butuh pertolongan,” kata dia.
Oleh sebab itu, lanjut dia, aktivitas bermedsos perlu dibarengi sikap bijak dalam memanfaatkan ruang digital. Selain beretika, penting untuk menyaring informasi sebelum dibagikan. (adv)