Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Hari Keempat, Vaksinasi Booster Kedua di Jepara Baru Capai 2,17 Persen

Pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat (Nur Ithrotul Fadhilah)

KlikFakta.com, JEPARA – Hingga hari Jumat (27/1), capaian vaksinasi booster kedua di Jepara masih rendah. Yakni mencapai 2,17 persen atau 1.614 orang. Padahal pemberian vaksin booster dosis kedua mulai kepada masyarakat umum sudah mulai tanggal 24 Januari 2023.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jepara, dr Eko Cahyo Puspeno berharap masyarakat mau mengikuti vaksinasi booster kedua untuk menjaga diri.

Sementara itu, ia mengungkapkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), capaian vaksinasi di Jepara untuk dosis 1 itu sudah di angka 84,5 persen atau 881.855 orang.

“Dosis 2 sudah mencapai 71,07 atau 731.726 orang. 31,35 persen untuk booster 3 atau 241.218 orang” jelasnya.

“Booster pertama harapannya bisa sampai mencapai 50 persen, kita masih menggenjot (vaksinasi),” tambah Eko.

Kemudian, Eko menerangkan jika stok vaksin booster kedua di Jepara masih cukup dan aman.

“Saat ini kita memiliki vaksin Pfizer dan vaksin Indovactotal sisanya ada 6982 dosis. Rinciannya adalah 6072 untuk Pfizer, yang Indovac 910 dosis,” terangnya.

Ia menjelaskan pada senin (30/01), Dinkes Jepara akan mendapat tambahan alokasi vaksin.

“Vaksin Pfizer sebanyak 3000 dosis, di tambah vaksin Indovac 7500 dosis. Kemudian vaksin itu akan segera didistribusikan,” ujar Eko.

Eko mengatakan jika vaksin Pfizer merupakan jenis vaksin yang fleksibel. Vaksin ini bisa menjadi booster dari berbagai vaksin primer.

“Contohnya, kalau dulunya booster pertama sinovac, bisa menggunakan booster kedua pfizer. (menggunakan) vaksin indovac juga bisa,” ungkapnya.

Untuk pendaftaran, masyarakat umum bisa langsung melihat ke akun media sosial vaksin Jepara ataupun ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan jadwal yang ada.

Mengenai orang terkonfirmasi Covid di Jepara, per-hari ini sebanyak 3 orang dan sedang melakukan isolasi mandiri. Ia berpesan meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut, tetapi status endemi masih berlaku.

“Bukan berarti bahwa kita kemudian mengesampingkan apa yang udah pernah terjadi seperti kehilangan keluarga karena Covid. Maka salah satu upaya melindungi dengan vaksinasi,” ujarnya.

Penulis: Nur Ithrotul Fadhilah

Editor: Melina Nurul Khofifah

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *