Kudus – klikfakta.com – Kurikulum merdeka menekankan pendidikan Indonesia pada pengembangan aspek keterampilan dan karakter sesuai dengan kemampuan peserta didik.
Hal tersebut diterapkan di SD 1 Ngemplak Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus dengan menerapkan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” yang bisa memanfaatkan apa yang dilihat dan ada dilingkungan sekitar.
Sehingga pada kesempatan ini SD tersebut menggelar acara unduh karya dan gelar karya sebagai sekolah penggerak, Rabu (7/12/22).
Turut hadir beberapa peserta didik dan guru SD se Kecamatan Undaan untuk menyaksikan karya-karya yang disajikan.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan,Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus Harjuna Widodo.Dalam sambutannya, Harjuno merasa bangga karena anak didik setingkat Sekolah Dasar bisa membuat kreasi sebagus ini.
“Saya apresiasi dan merasa bangga anak didik setingkat SD bisa buat karya sebagus ini meskipun didampingi oleh guru pendamping, pastinya anak didik akan mengingat apa yang telah dipelajari dan dibuat sehingga nantinya peserta didik akan mempraktekkan di rumah” kata Harjuno.
Sementara kepala Sekolah SD 1 Ngemplak Purmiyati mengatakan acara ini beragam karya peserta didik dipamerkan dan seluruh karya anak memanfaatkan limbah ataupun barang tidak terpakai.
“Anak-anak membuat karya dengan mengumpulkan limbah plastik dari jajan setiap hari mereka di sekolah maupun lingkungan rumah. Bertema “gaya hidup berkelanjutan” maksudnya mengenalkan suatu lingkungan yang ada mengenai manfaatkan sampah untuk menjaga lingkungan juga agar bersih” kata Purmiyati.
Selain itu, dengan bantuan dan bimbingan dari guru, anak-anak dikenalkan bahwa dilingkungan ada eceng gondong melimpah yang bisa dibuat suata karya seni yang bagus dan bermanfaat.
“Kerajinan ini, dari bahan organik dengan memanfaatkan eceng gondok yang memenuhi sungai sekitar sekolahan disulap menjadi tempat tisu, dan hingga beragam hiasan ruang” ujarnya.
Pihaknya berterima kasih kepada rekan rekan guru yang mau membantu mengajarkan dan membimbing kepada anak-anak untuk bisa menciptakan suatu yang tak berguna menjadi berguna.
Salah satu peserta didik SD 1 Ngemplak, Safaatul Maulida mengaku senang bisa membuat karya berupa tas dari plastik. Ia mengaku membutuhkan waktu sekira 3 minggu untuk membuat karya tersebut.
Meski sempat kesulitan, namun didampingi guru kelas Ia mampu menyelesaikan kerajinan tersebut bersama teman-teman satu kelas.
“Saya senang sekali bisa membuat tas ini, karena bermanfaat jadi tas dan saya juga mengurangi kondisi sampah dilingkungan agar tidak banjir,” kata Safa. (AS)