Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kenali Tanda Kesepian Kronis, Beda dari Menyendiri

KlikFakta.com – Merasa kesepian adalah hal yang lumrah. Namun kita hendaknya membedakan antara pilihan menyendiri dan kesepian kronis.

Kita kadang memilih menyendiri karena lelah dan butuh waktu untuk diri sendiri. Tapi mungkin, beberapa orang mengalami rasa kesendirian kronis dan berpengaruh pada mental serta fisiknya.

Lalu kapan pilihan menyendiri menjadi negative?

Yasmine Saad, psikolog klinis berlisensi dan CEO Madison Park Psychological Services di New York City, mengatakan bahwa “ketika kita beralih dari kesendirian yang sehat atau waktu sendirian ke kesepian kronis, kita memasuki ruang negatif di kepala kita.”

Ini biasanya terjadi ketika kita mulai berfokus pada perasaan terputus dari orang lain atau kehilangan hubungan.

Saad mengatakan beberapa orang mungkin tidak menyadari perubahan ini. Namun fisik dan mental mereka tidak bisa berbohong dan akan tetap menunjukkan efek negatifnya.

“Perasaan kesepian hanya bisa terjadi ketika lensa kita terfokus pada apa yang hilang. Lensa itu semakin memisahkan kita dari kehidupan dan orang lain. Hidup kita menjadi berat dan tubuh serta pikiran kita akan menunjukkan gejala yang mencerminkan berat itu,” katanya.

Melansir dari huffpost.com, tanda bahaya bahwa kesepian anda mulai negatif atau kronis:

Merasa kesepian di sekitar orang lain.

Jika anda kesulitan dengan perasaan kesepian meskipun ada di sekitar orang lain, mungkin saja anda memiliki masalah kesehatan mental.

Perasaan sendirian membuat anda seperti tersingkir dan sesak di antara orang-orang.

Jika demikian, ada baiknya memulai hubungan dengan orang yang anda kira memiliki nilai dan kepribadian sama. Pelan-pelan saja, yang penting tetap jalan.

Anda lebih sering merasa lelah.

Kruti Quazi, direktur klinis aplikasi terapi kelompok virtual Sesh, mengatakan orang yang berurusan dengan kesepian kronis mungkin merasa lebih lelah dari biasanya.

“Jika mereka mengalami kesepian kronis, mencoba terlibat dan bersosialisasi dengan orang lain dapat membuat mereka merasa sangat lelah,” katanya.

“Ketika merasa terus-menerus terkuras, ini dapat menyebabkan masalah tidur, sistem kekebalan yang melemah, pola makan yang buruk, dan banyak lagi, yang memengaruhi kesejahteraan emosional, mental, dan fisik mereka.”

Kesulitan melakukan hubungan sosial yang dulunya mudah

Jika Anda merasa tidak mampu terhubung dengan orang lain di tingkat yang lebih dalam – sesuatu yang dulunya tidak begitu sulit – ini mungkin pertanda masalah yang lebih besar, kata Quazi.

Mulai menunjukkan gejala depresi.

Menurut Susan Harrington, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi di Louisiana, ”kesepian yang berkepanjangan sering kali berbarengan dengan depresi”.

Awasi tanda-tanda seperti “rasa mati rasa, isolasi terus-menerus, pemikiran negatif, dan / atau perubahan kebiasaan tidur dan makan yang tidak dapat dijelaskan,” kata Harrington.

“Tanda-tanda lain yang kurang dipikirkan adalah lekas marah, rasa bersalah, berbicara atau bergerak lebih lambat, dan/atau gelisah.”

Mulai melampiaskan pada hal negatif.

Ketika kita mengalami sesuatu yang kita tidak tahu bagaimana mengelola atau menghilangkannya, kita mungkin menemukan diri kita bersandar pada kebiasaan yang tidak sehat untuk mengatasinya. Sternlicht mengatakan dia sering melihat kesepian memanifestasikan dirinya dalam perilaku seperti makan berlebihan, merokok berlebihan, atau bahkan kecanduan belanja.

“Perilaku ini berfungsi sebagai mekanisme pelampiasan bagi individu yang merasa sendirian untuk mematikan emosi mereka dan terhubung dengan suatu zat daripada dengan individu lain,” katanya. “Penelitian telah menunjukkan bahwa perasaan kesepian mungkin menjadi faktor kunci dalam mengembangkan kecanduan.”

Memikirkan ide bunuh diri.

Menurut Mary Joye, seorang konselor kesehatan mental berlisensi dan profesional trauma bersertifikat di Florida, kesepian kronis dapat menyebabkan kurangnya tujuan hidup.

Bagi beberapa orang, akan timbul pertanyaan tentang eksistensi diri dan keinginan tidak lagi menjadi beban.

Segeralah cari bantuan dari professional kesehatan mental jika merasa begitu. Semua ada jalannya kawan, yuk bisa yuk

Cara-cara kecil untuk mengurangi perasaan kesepian.

Cara paling tepat sebenarnya tetap datang ke professional kesehatan mental. Namun, anda bisa melakukan cara kecil berikut ini kalau sedang kesepian:

Mencoba komunikasi langsung.

Judy Ho, seorang neuropsikolog klinis dan forensik bersertifikat triple-board dan profesor di Pepperdine University, mengatakan kadang-kadang kita merasa sulit untuk menyuarakan kebutuhan kita kepada orang-orang dalam hidup kita.

Tapi yakinlah, bicara perlahan secara langsung dengan orang-orang terdekat bisa membantu kita melewati masa-masa kesepian. Begitu pun sebaliknya, karena kita makhluk sosial.

Judy Ho mengatakan, kita harus mengomunikasikan kebutuhan kita pada orang sekitar kita dan membalasnya. Ketika mereka bersedia mendengarkan anda, maka anda bisa tanyakan juga apa kebutuhan mereka.

“Penelitian menunjukkan bahwa bahkan ketika kita merasa sedih, membantu orang lain dapat membantu meningkatkan suasana hati kita dan meningkatkan kebermaknaan dalam hidup kita, dan juga membuat kita merasa lebih baik tentang diri kita sendiri.”

Batasi konsumsi media sosial jika membuatmu merasa lebih buruk.

Michelle English, seorang pekerja sosial klinis berlisensi dan manajer klinis eksekutif di Healthy Life Recovery yang berbasis di San Diego, mencatat dalam era hiper-konektivitas, kita sering merasa tidak cukup baik, tidak melakukan yang terbaik karena melihat orang-orang di media sosial.

“Bagaimana mungkin kita tidak merasa seperti ini ketika kita terus-menerus terpapar pada apa yang dilakukan orang lain atau, lebih tepatnya, dengan hati-hati memilih untuk dipamerkan?”

Sebenarnya, apa yang kita lihat di media sosial dapat memicu perasaan kesepian dan isolasi, itulah sebabnya mengapa penting untuk menjauh dan beristirahat dari waktu ke waktu.

Ingat, anda tidak sendirian

Ketika kita sedang kesulitan, mudah bagi kita untuk menilai diri kita berbeda dan tidak mungkin orang lain tahu perasaan kita. Padahal tidak selalu begitu.

Ada banyak orang memiliki perasaan yang sama dengan anda dan berbagi cerita bersama mereka bisa membantu. Saling memahami dan saling membantu bisa mengubah fokus dari mengisolasi diri ke saling mendukung.

Banyak orang tertekan dan depresi, dan itu tidak apa-apa. Kuncinya adalah langkah kecil dan berbaik hati pada diri sendiri.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *