|
KlikFakta.com, KUDUS – Sedikitnya 32 keluarga penerima manfat (KPM) di Desa Getasrabi, Kecamatan Gebog, Kudus, Jawa Tengah mengundurkan diri sebagai penerima bantuan sosial program keluarga harapan (PKH).
Mereka mengundurkan diri lantaran menganggap sudah tidak lagi masuk kategori warga miskin.
Fatonah (50) salah satu penerima KPM PKH warga Desa Getasrabi mengaku mundur dari KPM PKH atas dasar kesadaran diri. Terdaftar sebagai KPM PKH mulai tahun 2013, ibu empat anak itu merasa status perekonomiannya kini sudah membaik.
“Dulu saya dan suami hanya buruh tani. Alhamdulillah sekarang, kami sudah mampu menyewa ladang dan bertani secara mandiri. Tanggungan keluarga saya juga tinggal dua. Makanya saya memilih mundur dari keanggotaan PKH,” tuturnya saat ditemui awak media di balai desa, Minggu (11/4/2021).
Kemunduran Fatonah dari KPM PKH diharapkannya dapat memberi kesempatan bagi warga miskin lain untuk menikmati bantuan dari pemerintah tersebut.
Sementara itu, Koordinator Pendamping PKH Kabupaten Kudus, Habib Rifai mengatakan dari Januari hingga April 2021 ada 146 KPM yang mengundurkan diri. Ditambah 32 KPM dari Desa Getasrabi, jadi total 178 KPM.
Mundurnya penerima bantuan itu dikarenakan malu dengan kondisi sebenarnya. Karena status sosial mereka seharusnya warga mampu, bukan lagi keluarga miskin. Sehingga mereka selayaknya tidak lagi berstatus sebagai keluarga penerima manfaat PKH.
“Kesadaran sosial. Malu juga, mereka sudah mampu masih dapat bantuan. Di luar masih banyak keluarga lain yang lebih membutuhkan,” ungkap Habib usai acara kelulusan KPM PKH Getasrabi, Minggu, 11 April 2021.
Selain faktor kesadaran sosial, pendamping PKH juga melakukan seleksi. Dimana KPM yang mengalami penurunan jumlah tanggungan juga akan didaftarkan untuk menjalani graduasi.
Saat ini, lanjut Habib, total keanggotaan PKH di Kudus ada sekitar 21.828 KPM. Dimana setiap tahunnya ditargetkan 10 persen diantaranya ditargetkan mengalami kenaikan status ekonomi.
“Terget nasional kelulusan KPM setiap tahunnya sebesar 10 persen. Namun, Kudus mentargetkan 20 persen setiap tahunnya,” ujar Habib
Tingginya kesadaran masyarakat Kudus untuk mengundurkan diri dari keanggotaan PKH dinilainya baik. Mengingat masih ada banyak keluarga miskin yang belum tersentuh bantuan.
“Biar bantuan yang ada bisa merata. Tidak hanya dinikmati orang itu-itu saja,” katanya.