Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Hasil Padi Melimpah Warga Dukuh Sidialit Gelar Kirab Gunungan

KIRAB GUNUNGAN; Arak-arakan gunungan warga Dukuh Sidialit, Desa Kendengsidialit, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara saat melintasi persawahan dari Makam Mbah Regem menuju Makam Mbah Suro dukuh setempat, Senin (31/07/2017) pagi. [KF/090]
JEPARA, Klikfakta.com  – Ratusan warga Dukuh Sidialit, Desa Kendengsidialit, Kecamatan Welahan, Jepara mengirab empat buah gunungan yang berisikan hasil pertanian masyarakat setempat sebagai bentuk syukur melimpahnya hasil panen musim ini, Senin (31/7/2017) kemarin.
Kirab kali pertama digelar itu mengakibatkan warga tumpah ruah memadati jalan yang menempuh rute dari Makam Mbah Regem kemudian menuju Makam Mbah Suro yang uniknya juga melewati sawah-sawah dukuh setempat hingga finish di depan rumah kepala dusun Sidialit.
“Kegiatan ini diikuti sebanyak empat RT yang ada di Dukuh Sidialit yang masing-masing menyusun gunungan dengan hasil panen pertanian yang pada kali ini melimpah. Terdiri dari padi, sayuran, buah-buahan,” kata salah satu peserta kirab Muhtar.
Puncak acara kirab semakin meriah sesaat gunungan-gunungan tersebut didoakan tokoh agama setempat dan menjadi rebutan warga. Meski saling berdesakan masyarakat antusias dalam berebut berkah hasil bumi tersebut.
Melalui kirab gunungan yang dilangsungkan dengan sedekah bumi itu, Petinggi Kendengsidialit, Kahono Wibowo mengatakan bahwa kirab tersebut merupakan bentuk syukur atas hasil panen yang melimpah dari sebelumnya.
“Sebelumnya hasil padi terserang hama wereng sehingga banyak petani yang gagal panen. Pada musim tanam dua ini penghasilannya melimpah maka menggelar syukuran agar kedepan juga bisa panen melimpah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia menyebut kegiatan tersebut bukan nadzar tapi setiap penghasilan melimpah masyarakat menggelar syukuran. Pada kesempatan tersebut dilakukan dari biasanya yakni dengan ritual kirab gunungan yang juga ada prosesi mendoakan dua cikal bakal daerah tersebut.
“Kirabnya spontan kehendak dari petani. Bahkan para petani yang meminta pada saya agar digelar semacam ritual yang beda dari tahun lalu sehingga penghasilan semakin berkah,” paparnya.
Kegiatan yang dilangsungkan dengan pementasan wayang kulit dan pentas teater itu diharapkannya bisa lestari dan menjadi bagian masyarakat yang senantiasa bersyukur atas melimpahnya rejeki dari Allah. [KF/090]
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *