istimewa |
“Saya merasa, terlalu masuknya urusan SBY dalam pilkada malah menjadi bumerang sendiri,” ujar Burhanuddin saat ditemui di Kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (15/2) ujar Burhanuddin, sebagaimana yang dilansir dari kompas.com.
Kicauan SBY melalui akun Twitter yang ramai dibicarakan publik, banyaknya jumlah konferensi pers dan tindakan SBY menjelang hari pemilihan, dianggap oleh Burhanuddin sebagai pemicu turunnya tingkat elektabilitas Agus-Sylvi. Burhan mengatakan, “Alih-alih bisa membalikkan tren turun, sejak Desember sampai Februari, tapi yang terjadi elektabilitas Agus malah semakin turun.”
Hasil Pilkada DKI Jakarta, berdasarkan hasil hitung cepat, mengunggulkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama -Djarot Saiful Hidayat dalam pemungutan suara di putaran pertama.
Data yang masuk untuk DKI adalah sebanyak 99,5 persen. Dari data tersebut, pasangan Ahok-Djarot memperoleh suara 43,01 persen.
Sementara posisi kedua ditempati oleh pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dengan jumlah suara sebanyak 39,66 persen. Agus dan Sylvi sendiri hanya mendapat suara sebesar 17,33 persen.