KlikFakta.com, JEPARA – Jumlah anak gagal tumbuh atau stunting di Kabupaten Jepara, jawa Tengah cukup memprihatinkan.
Bagaimana tidak, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Jepara, Muh Ali membeberkan sebanyak 7.005 anak di Jepara menderita stunting.
Stunting atau kondisi gagal tumbuh ini tidak hanya disebabkan karena kurang gizi di 1000 hari pertama anak. Melainkan juga bisa karena sang ibu yang kekurangan gizi.
Di Jepara, ibu yang kekurangan energi dan kalori berjumlah 1.135 orang.
Kecamatan Kedung jadi daerah dengan angka stunting terbanyak. Yakni mencapai 530 anak.
Ali mengatakan fakta tersebut tidak bisa lepas dari perilaku masyarakat pesisir. Para nelayan menjual ikan tangkapan sebagai tuntutan ekonomi, namun tidak mampu memberikan makanan bergizi pada anaknya.
Pemkab Jepara pun mengambil langkah untuk mengatasi stunting di wilayahnya sebelum semakin parah dan mempengaruhi generasi masa depan.
Ali menjabarkan, pihaknya telah mengusulkan anggaran di APBD Perubahan 2022 sekira Rp 6 miliar.
“Sebelumnya kami sudah menggeser anggaran sebanyak Rp 600 juta untuk menangani stunting,” kata Ali, Jumat (15/7/2022).
Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta juga telah mengukuhkan tim percepatan penurunan stunting (TPPS). Tim ini ditargetkan bisa menyelesaikan masalah stunting pada 2023. “Langkah kongkret perlu segera disusun seperti perluasan desa prioritas pencegahan stunting secara holistik seperti pencegahan stunting.”
“Saat ini sudah terdapat 39 desa prioritas pencegahan stunting dan harapannya terus diperluas,” tandasnya.
(MM)
