KlikFakta.com – Penyelidikan tentang penembak mantan perdana menteri Shinzo Abe membongkar fakta baru. Motif awal yang sempat diungkapnya, dendam pada Shinzo Abe karena terlibat organisasi, ternyata berkaitan dengan hancurnya keluarganya sendiri.
Terungkap, organisasi yang disebut Tetsuya Yamagami adalah Gereja Unifikasi, organisasi aliran dari Korea Selatan. Ibunya sudah mendonasikan sekitar 100 juta yen pada organisasi aliran tersebut.
Jumlah itu tentu sangat banyak. Jika menggunakan kurs per 15 Juli 2022, 100 juta yen sama dengan 10,8 miliar rupiah. Sehingga menyebabkan kebangkrutan dan keterpurukan eknomi.
Paman Yamagami membenarkan keterangan itu, Jumat (15/7/2022).
Sumbangan yang diberikan sang ibu termasuk 60 juta yen untuk kematian suaminya. Semua harta diberikannya untuk Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Unifikasi Dunia (atau Gereja Unifikasi). Termasuk hasil penjualan tanah dan rumah.
Ibunya bahkan terus menyumbang setelah bangkrut pada tahun 2002.
“Saya percaya dia adalah pengikut gereja yang sangat penting. Dia berada di bawah kendali pikiran,” katanya pada wartawan di Perfektur Osaka.
Ibu Yamagami bergabung dengan gereja sekitar tahun 1991 setelah ayahnya bunuh diri pada tahun 1984, menurut pamannya.
Keluarga Yamagami jatuh dalam jurang kemiskinan. Bahkan dia harus menyerah untuk kuliah.
“Dia sangat pintar seperti ayahnya,” kata pamannya tentang Yamagami. “Dia juga pekerja keras dan saya hanya memiliki kenangan indah tentang dia.”
Mirisnya, Yamagami pernah mencoba bunuh diri di tahun 2005 saat jadi anggota Pasukan Bela Diri Maritim. Dia melakukan itu karena ingin saudaranya mendapat asuransi jiwa dari kematiannya.
Ibu Yamagami sudah minta maaf atas perbuatan putranya itu. Tapi ibunya tidak pernah mengatakan apapun tentang organisasi aliran.
Melansir dari Japantimes.jp, hasil investigasi pada Kamis (14/7/2022) mengungkapkan Yamagami sudah merencanakan serangan sekitar 20 tahun.
Yamagami mengatakan bahwa dia “ingin memberikan pukulan terhadap organisasi keagamaan” yang dia benci.
Selain pembunuhan Shinzo Abe yang berhasil dilakukannya, Yamagami beberapa kali ingin menyerang Gereja Unifikasi. Mulai dari mengunjungi gereja membawa pisau sampai ingin mengebom pemimpin gereja itu saat ke Jepang.
Target Yamagami berubah dari pemimpin gereja ke Shinzo Abe setelah melihat video pesan Abe ke Gereja Unifikasi.
“Karena pandemi COVID-19, para pemimpin Gereja Unifikasi tidak datang ke Jepang, dan saya tidak dapat melakukan perjalanan ke Korea Selatan,” kata Yamagami.