Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

42 Sekolah di 6 Kecamatan di Kudus Terdampak Banjir Hingga Harus Sistem Daring

Siswa tengah membersihkan ruang kelas yang terdampak banjir di SDN 5 Ngembalrejo, Kudus. (Foto: ZONANEWS.ID)

KlikFakta.com, KUDUS – Curah hujan ekstrem yang turun seharian pada Kamis, 6 Februari 2025, selain merendam 40 desa juga berdampak pada 42 sekolah di Kabupaten Kudus.

Akhirnya, puluhan sekolah tersebut terpaksa menerapkan pembelajaran daring.

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Anggun Nugroho merinci dari 42 sekolah yang terdampak banjir, satu sekolah di antaranya yakni TK Pertiwi Ngembalrejo.

“Selainnya ada dua SMP yakni SMPN 2 Mejobo dan SMPN 2 Undaan, lalu 39 SD,” ujar Anggun, dilansir dari Zonanews.id pada Jumat, 7 Februari 2025

Adapun 39 SD yang terdampak banjir tersebar di enam kecamatan. Yakni Kecamatan Kota, Kecamatan jati, Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Bae, dan Kecamatan Jekulo.

Ada dua SD yang terdampak banjir di Kecamatan Kota, yakni SD 2 Mlati Lor, SD 3 Mlati Lor.

Lalu, enam SD di Kecamatan Jati, yakni SD 1 Jati Wetan, SD 4 Jati Wetan, SD 4 Loram Kulon, SD 4 Ngembal Kulon, SD 2 Tanjungkarang, SD 2 Ngembal Kulon.

Selanjutnya, ada lima SD di Kecamatan Kaliwungu, yakni SD 1 Gamong, SD 2 Gamong, SD 2 Sidorekso, SD 2 Garung Kidul, SD 3 Mijen. Lalu, ada enam SD di Kecamatan Jekulo yakni SD 2 Hadipolo, ⁠SD 3 Hadipolo, ⁠SD 2 Sidomulyo, ⁠SD 1, 3, dan 4 Sadang.

Sementara SD yang terdampak di Kecamatan Mejobo dan Bae, yakni SD 5 Jepang, SD 4 Payaman, SD 4 Golantepus, SD 4 Mejobo, SD 2 Tenggeles, SD 2 Mejobo, SD 5 Mejobo, SD 2 Jojo, SD 2 Kesambi, SD 1 Mejobo, SD 4 Temulus, SD 1 Golantepus, SD 3 Mejobo.

“Lalu, SD Islam Nurul Yasin, SD 1 Jojo, SD 2 Kirig, SD 1 Ngembalrejo, SD 3 Ngembalrejo, SD 2 Panjang, SD 5 Ngembalrejo,” tambahnya.

Anggun menyampaikan, genangan air masuk ke dalam ruang kelas, sehingga pembelajaran daring terpaksa dilakukan melalui pemberian tugas oleh wali kelas. Sistem pembelajaran ini akan diterapkan sampai kondisi sekolah kondusif.

“Sementara dilakukan pembelajaran daring, karena kondisi ruang kelas yang ikut terdampak banjir, sehingga tidak kondusif untuk dilakukan KBM,” tambahnya.

 

Sumber: zonanews.id

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *