Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Istimewa! Tiga Kepala Dinas Dilantik di Kompleks Menara Kudus

Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie saat memimpin pembacaan sumpah jabatan terhadap tiga pejabat pimpinan tinggi pratama di depan pintu masuk kompleks Menara Kudus, Jawa Tengah, Kamis (3/10/2024). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

KlikFakta.com, KUDUS – Pelantikan tiga kepala dinas di tiga organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Kudus pada Kamis (4/10/2024) berlangsung unik dan istimewa.

Pasalnya pelantikan oleh Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie ini dilangsungkan di kompleks Menara Kudus. Yang mana, lokasi ini terkenal slalu dihindari pejabat lantaran dipercaya bisa menggugurkan jabatan.

“Lokasi pelantikan yang berbeda dari sebelumnya karena proses seleksi lelang jabatan pimpinan tinggi pratama untuk mengisi kekosongan jabatan kepala dinas di tiga OPD, termasuk istimewa, sehingga pelantikannya juga dilakukan di tempat istimewa,” kata Hasan Chabibie di sela-sela pelantikan di kompleks Menara Kudus. Melansir dari ANTARAJATENG.

Ia menilai salah satu tempat yang istimewa adalah kompleks Menara Kudus.

Hal itu, menurut dia, bagian dari Pemkab Kudus untuk meningkatkan khidmah kepada masyarakat yang dilandasi nilai-nilai spiritual. Sebelumnya, Sunan Kudus juga sudah mencontohkannya pada 500 tahun yang lampau.

“Kali ini kita kembalikan niatnya ke sana, sehingga masyarakat dan pejabat yang baru dilantik diikrarkan semuanya untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.

Berdasarkan penuturan dari para sesepuh pengurus Menara Kudus, kata dia, dari dulu perkara kemasyarakatan dan sosial dilaksanakan di Menara Kudus. Hal ini dibuktikan adanya makam Bupati Kudus pertama dan kedua di kompleks Makam Sunan Kudus.

“Kami mencoba menata seperti Kanjeng Sunan Kudus, pejabat dilantik dan diikrarkan bersama semua jajaran pejabat Pemkab Kudus. Dengan harapan bisa bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” ujarnya.

Ia berharap tiga pejabat yang dilantik betul-betul menata niat membersihkan hati dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

Tiga pejabat yang dilantik untuk menempati kepala dinas, yakni Famny Dwi Arfana sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Imam Santoso sebagai Kepala Dinas Perdagangan, dan Sulistiyowati sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah.

Imam Santoso sebagai Kepala Dinas Perdagangan Kudus mengaku bersyukur dan berharap bisa amanah dalam mengemban tugas sebagai kepala dinas.

Pada kesempatan tersebut, semua pejabat yang hadir juga diminta untuk mengucapkan ikrar bahwa dalam melaksanakan tugas jabatannya akan menjunjung tinggi martabat serta kepentingan bangsa dan negara, serta memegang teguh amanah penuh kesadaran, jujur, dan ikhlas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Asal Muasal Pejabat Takuti Menara Kudus

Konon, Kanjeng Sunan kudus tidak menyukai orang yang sok-sokan berkuasa dan penguasa yang tidak amanah.

Karenanya, Sunan Kudus memasang ajian Rajah Kalacakra di pintu masuk utama ke area kompleks Masjid Menara.

Siapa saja yang melintasi pintu tang terpasang Rajah Kalacakra maka kesaktian, kedigdayaan, dan kekuasaannya akan luntur.

Melansir Radar Semarang, Sunan Kudus memasang Rajah Kalacakra sebagai upaya memediasi konflik pewaris tahta Kerajaan Demak.

Pada masa itu terjadi konflik antara penerus tahta Kerajaan Demak, yakni Sultan Hadiwijaya dengan Aryo Penangsang.

Saat konflik itu, keduanya menemui Sunan Kudus untuk meminta nasehat. Sunan Kudus pun menghendaki semu kembali pada nol, yakni meninggalkan posisi politik, jabatan ataupun kekuasaan.

Karenanya Sunan Kudus memasang Rajah Kalacakra untuk menihilkan semua kekuatan bagi siapapun yang melewati pintu rajah.

Aryo Penangsang yang mendatangi Sunan Kudus malah melewati pintu itu hingga hilang jabatannya.

Hingga saat ini, pejabat berpangkat besar enggan melewati kompleks Menara Kudus.

Pj Bupati Kudus Tabuh Bedug di Menara

Hasan, Pj Bupati Kudus yang sekarang, berani menabuh bedug di atas Menara Kudus. Prosesi ini menandai mulainya bulan Ramadhan pada tahun 2024.

Ia mengaku sempat mendapat pertanyaan dari beberapa orang tentang keputusannya ikut naik menabuh bedug.

“Saya kan jadi Pj ditunjuk bukan mencalonkan diri. Ini tugas yang diamanahi kepada saya untuk memimpin Kudus. Dan tradisi tabuh bedug ini peninggalan Sunan Kudus. Sehingga ini menarik bagi saya dan suatu pengalaman yang luar biasa dalam hidup saya,” ucapnya.

Hasan mengaku baru pertama kali menginjakkan kaki ke kawasan Masjid dan Menara Sunan Kudus. “Ini adalah momen bersejarah. Karena ini pertama bagi Bupati Kudus (Hasan Chabibie) berani menabuh bedug di puncak Menara Kudus,” katanya.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *