Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Isu Perang Dunia Ketiga Menguat. Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Indonesia? Prof. Hikmahanto Juwana Berikan Pandangannya

Ilustrasi perang: Freepik

KlikFakta.com – Isu pecahnya Perang Dunia ketiga semakin masif pemberitaannya di media massa menyusul memanasnya konflik di Timur Tengah.

Melansir dari Kompas.com, Konflik Israel-Palestina telah lama menjadi salah satu isu yang memicu ketidakstabilan global. Terutama karena keterlibatan kekuatan besar seperti Amerika Serikat yang memberikan dukungan politik dan militer kepada Israel.

Di sisi lain, kekuatan besar lainnya seperti Rusia cenderung mendukung Palestina. Sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia, Putin mengatakan Moskow memiliki kewajiban moral untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di Gaza, Palestina.

Ketegangan konflik di Timur Tengah juga melibatkan pasukan Israel dan Hamas yang berada di Lebanon.

Tensi konflik makin memanas menyusul adanya respon Perdana Menteri Israel yang menyetujui serangan ke markas Hizbullah di Lebanon.

Dilansir dari ANTARANews, Benjamin Netanyahu mengabaikan gencatan senjata segera dalam konflik yang mengeskalasi dengan Lebanon dan memperingatkan adanya ancaman dari Iran, menunjukkan bahwa Israel menghadapi berbagai macam konflik yang diorganisasi oleh Teheran.

Pernyataan tersebut yang kemudian turut menyulut amarah beberapa negara, termasuk Indonesia yang menyatakan walkout ketika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netahayu akan berpidato di depan sidang Majelis Umum PBB di New York, Jum’at (27/09) .

Mengenai kemungkinan Perang Dunia Ketiga. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam pidatonya di Komisi I DPR RI pada Rabu (25/09) yang mengutip dari pakar-pakar pertahanan dan strategi dunia mengatakan kondisi saat ini sangat mendekati kemungkinan pecahnya Perang Dunia Ketiga.

Indonesia dalam menyikapi kemungkinan ini berpatokan pada pandangan politik luar negeri “bebas-aktif” (non-blok) yang berarti tidak memihak pada negara manapun ketika terjadi Perang Dunia Ketiga.

Sementara itu, Prof. Hikmahanto Juwana seorang Pakar Hukum Internasional memberikan pandangannya bahwa Indonesia mungkin tidak akan berhadap-hadapan dengan manapun negara.

“Tetapi kita harus mempunyai alutsista yang memadai ketika ada dampak yang mungkin harus dihadapi oleh Indonesia,” tuturnya dalam dialog di kanal Youtube Metro TV pada Minggu (29/08).

Kerentanan Perang Dunia Ketiga dibutuhkan penyikapan yang serius oleh Kementrian Pertahanan dan juga kementrian lain. Salah satunya Kemenlu yang dapat memberikan usulan atau masukan kepada Presiden.

Prof Hikmahanto juga menyampaikan bahwa semua negara ingin Israel menghentikan serangan.

“Masyarakat Internasional kecuali Amerika Serikat dan Inggris itu tidak berada di belakang Israel. Jadi masyarakat internasional mengatakan, ini sudah mengarah ke genosida. Dan oleh karena itu, serangan Israel ke Lebanon harus dihentikan,” pungkasnya

 

Penulis: Ahmat Saiful

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *