Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Ngembal Kulon Sukses Gelar Tradisi Saparan dan Meriahkan HUT RI

KlikFakta.com, KUDUS – Momen penting merayakan pagelaran Tradisi Budaya Saparan sekaligus peringatan HUT kemerdekaan Republik Indonesia ke 79 di desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus dirayakan penuh semarak oleh masyarakat.

Ribuan orang tumpah ruah menyaksikan karnaval yang menampilkam keunikan kostum dari seluruh peserta, miniatur berukuran besar dan gunungan hasil bumi.

Kepala desa Ngembal Kulon, Moh Khanafi menjelaskan tradisi budaya Saparan ini adalah kegiatan rutin tahunan dan kebetulan bebarengan dengan momentum merayakan kemerdekaan RI ke 79.

Perayaan ini juga sebagai momentum untuk aktualisasi warga dengan mencurahkan ekspresi dalam bentuk tasyakuran dan rasa syukur.

“Tradisi ini sekaligus momentum untuk tolak bala karena memang acara Saparan ini ada sebelum kami ada yaitu mulai dari leluhur-leluhur,” ujar Kades Ngembal Kulon disela kegiatan pada Minggu (18/8/2024).

Ia menjelaskan Saparan digelar untuk menghargai, dan mengingat para pejuang khususnya yang ada di desa Ngembal Kulon yaitu Mbah Poncowati, Mbah Rejokusumo dan Mbah Nyai Juewet dan Mbah Melati.

“Dalam tradisi dan karnaval tadi ada yang membikin gunungan dan juga ada beberapa warga juga membikin miniatur-miniatur seperti menara, macam hewan dan yang lainnya, selain itu peserta juga mengekspresikan diri dengan berbagai kostum bahkan ada yang menunggangi kuda,” paparnya.

Khanafi menyebut karnaval ini diikuti hampir seluruh RT dan lembaga tingkat desa.

Selain menyedot ribuan animo masyarakat untuk menyaksikan kemeriahan, karnaval juga dipenuhi oleh UMKM dari berbagai kelas untuk terus menunjang roda perekonomian.

“Alhamdulillah kegiatan berjalan sangat lancar dan penuh bahagia, sebanyak 20 RT dan lembaga tingkat desa, lalu tiga RT di luar Ngembal Kulon yaitu RT 1, 2 dan 3 di RW 4 Desa Ngembal Rejo Kecamatan Bae turut meramaikan dan memeriahkan karnaval budaya ini,” sebutnya.

“Momentum ekonomi ini, lanjutnya, diharapkan selain adanya perputaran ekonomi melalui bazar dan UMKM baik pedagang-pedagang yang kecil mulai dari jualan jagung, makanan ringan ini nantinya ada interpreneur atau para pengusaha-pengusaha baru di Ngembal Kulon,” lanjutnya.

Selain pertunjukan seni dan budaya, Desa Ngembal Kulon juga menggelar kegiatan keagamaan dengan grup rebana Al Huda, pementasan wayang, lomba anak-anak dan turnamen voli yang diikuti 18 club dari berbagai daerah.

“Kemeriahan ini sudah dimulai sejak 5 sampai dengan 18 Agustus dengan rangkaian acaranya dibuka oleh turnamen voli yang diikuti klub dari Kudus, Jepara, Pati, Demak bahkan Jawa Timur juga ada yang ikut. Lalu ada berbagai lomba untuk anak seperti menggambar, pentas seni sampai dengan mewarnai,” tutupnya.

Sementara itu, Camat Jati, Kabupaten Kudus, Fiza Akbar menyambut meriah kegiatan yang digelar.

Ia menyebut kegiatan ini adalah satu bentuk atau perwujudan dari merdeka bekerja.

“Kami mengapresiasi warga dapat memunculkan seluruh potensi yang ada di desanya masing-masing, buktinya seluruh desa di Kecamatan Jati ini menampilkan kreasi dan inovasi yang beragam, bervariasi dan luar biasa,” katanya.

Ia mencontohkan banyaknya desa yang telah menyelenggarakan kirab budaya dengan sukses. Seperti Desa Ngembal Kulon, Getas Pejaten, Pasuruhan Lor, Tumpangkrasak, Tanjungkarang, Megawon, Jati Wetan, Loram Kulon dan desa-desa lainnya.

“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya, ini adalah momentum kebersamaan dan momentum menguatkan kembali silaturahim dari seluruh masyarakat dengan kolaborasi dari seluruh pihak,” ujarnya.

Sebagai informasi, Desa Ngembal Kulon tahun ini sangat membanggakan dan menjadi desa motivasi dengan menyabet berbagai prestasi. Seperti meraih juara 1 Poskampling Polres Kudus, juara 1 lomba desa tingkat kabupaten Kudus hingga juara 3 tingkat Jawa Tengah.

“Semangat merdeka, semangat menjadikan motivasi dan modal untuk terus berikhtiar dan berjuang dalam membangun desa untuk lebih maju, lebih sejahtera dengan meningkatkan pelayanan yang berbasis teknologi. Apa yang dilakukan oleh warga ini bukan dalam rangka untuk mencari juara tetapi ini adalah semangat yang sudah ada,” tandasnya.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Fantastic beat I would like to apprentice while you amend your web site how could i subscribe for a blog site The account helped me a acceptable deal I had been a little bit acquainted of this your broadcast offered bright clear concept