Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Pj Bupati Kudus, Bergas: Semua Harus Gotong Royong Bersihkan Sabo Dam

Penjabat (Pj). Bupati Kudus Bergas C. Penanggungan usai mengikuti rapat Paripurna di Gedung DPRD Kudus, Senin (27/11) siang. (Foto:istimewa)

klikFakta.com, KUDUS – Penjabat (Pj). Bupati Kudus Bergas C. Penanggungan mengatakan bahwa bencana banjir bandang yang terjadi di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan beberapa waktu lalu disebabkan karena terjadinya sedimentasi area Sabo Dam (bangunan penahan aliran lahar sepanjang sungai) wilayah aliran air Gunung Kendeng. Bencana alam tersebut berdampak pada tiga wilayah, yakni Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Grobogan. Hal itu dikatakan usai mengikuti rapat Paripurna di Gedung DPRD Kudus, Senin (27/11) siang.

 “Penyebab bencana tersebut karena sedimentasi Sabo Dam, ini perlu penanganan bersama,” katanya.

Pihaknya menjelaskan, hujan deras yang terjadi beberapa hari kemarin mengakibatkan tiga Sabo Dam yang dibangun mengalami penumpukan material atau sedimentasi. Akibatnya, daya untuk menekan laju air yang turun dari wilayah atas gunung menjadi terhambat dan terjadi limpasan material.

“Akibat sedimentasi itu, bangunan yang awalnya berbentuk cekungan saat ini hampir rata dengan damnya. Yang terjadi ya bablas airnya melimpas,” jelasnya.

Untuk itu, Bergas meminta komitmen bersama, antara masyarakat setempat dengan pemerintah desa dalam upaya melakukan pemeliharaan dan perawatan terhadap Sabo Dam yang mengalami sedimentasi, sehingga potensi bencana alam dapat diminimalisir.

“Kita harus berkomitmen bersama, semua harus turut terlibat dan bergotong royong dalam menanggulangi sedimentasi ini. Sebenarnya kalau sedimennya itu dicangkul bareng bisa saja, sudah aman lagi seperti beberapa tahun pasca dibuat,” pintanya.

Pihaknya juga menyoroti gundulnya lereng pegunungan yang menjadi penyebab utama terjadinya sedimentasi sungai. Hal itu dikarenakan terjadinya pengikisan tanah yang larut terbawa aliran air hujan menuju hilir sungai. Bergas pun mengajak masyarakat menjaga kelestarian alam dengan cara melakukan reboisasi (penanaman kembali) hutan yang telah gundul sehingga dapat meminimalisir bencana banjir yang sering terjadi.

“Saat ini banyak sekali terjadi kerusakan hutan. Harus jadi perhatian, lakukan reboisasi, lakukan penghijauan, lakukan pengurangan sampah dari hulu ke hilir. Jika bisa dilakukan bersama, Insyaallah akan berkurang potensi bencana,” serunya. (ADV)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *