Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Pabrik Ikan Milik Wiwid di Juwana Pati Ganggu Warga Sekitar

Salah satu gedung pabrik PT Dua Putra Utama Makmur Tbk, milik keluarga Witiarso Utomo di Juwana, Pati, Jawa Tengah. (istimewa)

klikFakta.com, PATI – Pabrik ikan yang diketahui milik Witiarso Utomo atau Wiwid di Kawasan Juwana Kabupaten Pati dianggap mengganggu warga sekitar. Pasalnya, terdapat aroma seperti ikan busuk yang tercium di wilayah sekitar pabrik. Diduga kuat, aroma tersebut berasal dari limbah pabrik ikan tersebut.

Di jalur pantura Juwana ada pabrik pengolahan ikan. Tepatnya di Desa Gadingrejo, Juwana dan Purworejo, Pati. Di sekitar pabrik tersebut kemarin siang, muncul aroma tak sedap. Baunya seperti ikan busuk. Aroma tak sedap itu tercium sekitar 1 kilometer dari lokasi pabrik tersebut.

Masyarakat sekitar mengaku kerap mencium aroma tak sedap itu. Menurutnya, tak hanya pabrik besar itu saja yang menimbulkan bau tak sedap.

”Kalau sore hari biasanya aromanya tercium menyengat. Tapi mau bagaimana lagi. Sepertinya tak hanya pabrik itu saja. Ada tempat pengolahan seperti ayam berskala rumahan,” terang salah satu warga, Ari, seperti dikutip Radar Kudus, baru-baru ini.

Di sisi lain, aroma tak sedap ini bahkan mencuat hingga Pati Kota. Tadi malam, tercium aroma seperti ikan busuk di daerah Pati Kidul. Beberapa warga mengeluhkan bau tak sedap itu tiap malam.

”Baunya seperti ikan busuk. Sepertinya itu dari pabrik yang ada di Juwana. Kalau malam biasanya sampai sini,” tutur warga Pati Kidul, Hartono.

Menurutnya, aroma dari Juwana itu terbawa oleh angin ketika malam hari. Sehingga aroma limbah ini meluas sampai Pati Kota.

”Mungkin terbawa angin baunya itu. Soalnya tiap malam hari sampai sini,” jelasnya.

Warga lain, Agus juga mengeluhkan hal yang sama. Dia memberitahukan kalau malam hari juga tercium aroma tak sedap.

”Kalau tak salah itu bau yang ada di depan pabrik Dua Putra. Coba saat malam hari anda mampir ke rumah saya. Pasti nanti tahu,” paparnya.

Memang benar. Aroma di wilayah Pati Kidul tercium bau seperti ikan busuk. Wartawan Jawa Pos Radar Kudus ini mengunjungi rumah warga tersebut. Saat malam hari tercium bau tak sedap itu.

Di sisi lain, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyatakan pihaknya sudah mendapatkan masukan mengenai itu. Pihaknya mengklaim sudah memanggil pabrik-pabrik itu.

”Kami sudah berkoordinasi dengan pabrik-pabrik tersebut. Kami imbau pada musim kemarau ini agar diperhatikan bahan olahannya,” terang Kepala DLH Tulus Budiharjo.

Mengenai pengolahan limbah, pihaknya mengklaim bahwa pabrik-pabrik sudah memenuhi standar mengenai limbah ini. Sebab, pihaknya sudah mengecek dan menentukan batas dari polutan tersebut.

”Bau busuk dari pabrik diklasifikasikan dari dua sumber, yaitu dari limbah air dan limbah udara. Pengerjaan pembangunan Instalasi Perpipaan Air Limbah (IPAL) di kawasan industry cukup efektif, dibuktikan dengan laporan tes laboratorium,” pungkasnya.

Redaksi

Share: