KlikFakta.com – Menyentuh tengah tahun 2023, Provinsi Jawa Tengah menjadi daerah dengan angka bunuh diri terbanyak di Indonesia.
Secara umum, terjadi peningkatan angka bunuh diri di Indonesia dari tahun ke tahun. Gangguan kesehatan mental menjadi penyebab dari meningkatnya angka bunuh diri.
Melansir dari GoodStats, data Kepolisian RI (Polri) mencatat terjadi 663 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang periode Januari-Juli 2023.
Jumlah ini meningkat 36,4 persen daripada periode yang sama pada tahun 2021, yakni sebanyak 486 kasus.
Pada tengah tahun 2023 ini, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kasus bunuh diri terbanyak yakni mencapai 253 kasus. Jumlah ini merupakan kasus sepanjang periode 1 Januari hingga 20 Juli 2023.
Kasus bunuh diri di Jawa Tengah bahkan hampir dua kali lebih banyak dari pada provinsi peringkat kedua. Yakni Jawa Timur dengan jumlah 128 kasus.
Kemudian di peringkat ketiga adalah Bali dengan jumlah 61 kasus. Selanjtnya adalah Jawa Barat dengan 39 kasus dan DI Yogyakarta sebanyak 31 kasus.
Jika anda merasa ingin mengakhiri hidup atau mengetahui orang lain ingin melakukannya, jangan ragu untuk meminta bantuan tenaga profesional. Seperti psikiater atau rumah sakit.
Anda juga bisa mengakses layanan intothelightid.org untuk meminta pertolongan.
Thank you for the good writeup. It in fact
was a amusement account it. Look advanced to far added
agreeable from you! However, how could we communicate?
http://dscoat.co.kr/bbs/board.php?bo_table=free&wr_id=150120
http://xn--vb0bj4j62rgqbt3ya411dx0c.kr/bbs/board.php?bo_table=free&wr_id=15366
http://dasaron.com/bbs/board.php?bo_table=free&wr_id=21884
http://www.kyhani.co.kr/bbs/board.php?bo_table=free&wr_id=34976
https://posteezy.com/how-take-advantage-regarding-new-internet-casino-sign-bonus
Ca Channel Blockers interfere w Ach release from prejunctional axon buy priligy generic Compares TIVA with low versus high dose remifentanil
The association was even stronger when extrapulmonary injuries were the cause of ARDS buy cheap cytotec without rx TRPA1 is a major mediator of the proinflammatory proalgesic actions of AIs, thus suggesting TRPA1 antagonists for the treatment of pain symptoms associated with AI use